Cara Membangun dan Mengembangkan Desa Wisata

Cara Membangun dan Mengembangkan Desa Wisata

Desa Wisata
Cara Membangun dan Mengembangkan Desa Wisata

Desa Wisata - Desa mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional dan daerah, hal ini dikarenakan peran desa menyuplai hampir seluruh kebutuhan pangan nasional. Begitu juga, desa memasok kebutuhan tenaga kerja yang cukup besar ke kota. Namun kehidupan maupun peningkatan ekonomi di desa saat ini masih belum berkembang sebagaimana mestinya. Banyak penduduk desa terutama pemuda tidak lagi tertarik untuk bekerja di perdesaan.

Sebenarnya ada banyak opsi untuk dapat memajukan perekonomian di desa dengan salah satu tujuan yaitu menyediakan pekerjaan yang layak di desa. Pengembangan pariwisata misalnya, dapat menjadi pilihan bagi warga. Keunikan dari budaya, adat, bahasa dan sejarah menjadi atraksi wisata yang dapat di sajikan untuk mengundang wisatawan. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.

Konsep pengembangan desa wisata dapat menjadikan desa sebagai sebuah destinasi pariwisata dengan keunikan khas. Dengan cara memadukan daya tarik wisata alam dan budaya, dan layanan fasilitas umum pariwisata, serta aksesibilitas yang memadai, dengan tata cara dan tradisi kehidupan masyarakat desa. Prinsip utama dalam membangun desa wisata adalah fokus kepada pemberdayaan masyarakat untuk dapat membangun desanya secara mandiri.

Artikel terkait: 5 Manfaat Pengembangan Desa Wisata Bagi Masyarakat

Pengembangan desa wisata merupakan misi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pengembangan usaha produktif di bidang pariwisata, sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal.

Desa Wisata adalah tempat di mana wisatawan dapat tinggal untuk waktu yang singkat, biasanya kurang dari 24 jam. Desa wisata biasanya memiliki fasilitas seperti toko-toko, restoran dan ruang hiburan.

Desa wisata bisa berupa kota kecil atau daerah di kota besar yang dirancang untuk tujuan pariwisata. Ini berbeda dari kota resor karena tidak menawarkan kegiatan rekreasi apa pun selain yang terkait dengan pariwisata itu sendiri.

Mengatur Pilihan Skala dan atraksi desa wisata

Untuk mengembangkan desa wisata, Anda harus terlebih dahulu memutuskan skala dan atraksi. Apakah akan menjadi besar atau kecil? Berapa banyak pengunjung yang diharapkan datang setiap hari? Fasilitas apa saja yang dibutuhkan (restoran, hotel, museum)? Jenis aktivitas apa yang akan ditawarkan (tur arung jeram, kelas tarian adat)? Dan jenis makanan apa yang harus disiapkan (kuliner khas daerah)?

Bagaimana Cara Mengelola Desa Wisata

Setelah Anda menganalisis desa wisata, Anda harus menentukan bagaimana mengelola desa tersebut. Mengelola desa wisata tidaklah mudah karena ini adalah bisnis yang membutuhkan perencanaan. Anda perlu memiliki rencana tentang bagaimana mengelola bisnis dan bagaimana bisnis itu akan dikelola oleh orang lain.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat strategi bagaimana mengelola desa wisata, termasuk memastikan ada cukup karyawan yang bekerja di dalamnya sehingga mereka dapat menangani semua kebutuhan pelanggannya.

Kedua, Anda harus membuat anggaran untuk mengalokasikan dana untuk menangani berbagai jenis masalah seperti memperbaiki fasilitas yang rusak atau mengganti yang lama dengan yang baru sehingga pengunjung dapat menikmati waktu tinggal mereka kapan saja selama kunjungan mereka di tempat Anda tanpa mengalami ketidaknyamanan dari masalah-masalah ini.

Hal ini dapat mempengaruhi secara negatif pada pengalaman mereka di tempat wisata yang dapat menyebabkan mereka berkunjung lagi tetapi hanya jika semuanya berfungsi dengan baik di lain waktu karena mereka akan mengingatnya.

Mereka akan lebih mengingat pengalaman buruk daripada pengalaman baik contohnya terutama saat membayar uang untuk sesuatu seperti makan di luar di mana orang mengharapkan layanan berkualitas dari pelayanan yang menyediakan makanan dengan cepat.

Memperbaiki infrastruktur Desa Wisata

1. Memperbaiki transportasi

Hal ini dapat mencakup pembangunan jalan dan jembatan, penyediaan akses kendaraan ke daerah wisata, dan perbaikan infrastruktur lainnya yang akan meningkatkan mobilitas bagi wisatawan.

2. Memperbaiki sanitasi

Pemasangan fasilitas sanitasi seperti jamban atau toilet umum, atau bahkan fasilitas pengolahan air limbah. Di beberapa daerah, hal ini juga dapat berarti mengembangkan rencana pengelolaan limbah padat yang menjaga sampah dari saluran air dan melindungi satwa liar dari sampah tersebut.

3. Meningkatkan pendidikan

Jika komunitas Anda berencana untuk menggunakan pariwisata sebagai sumber pendapatan, penting untuk memastikan semua anggota dididik tentang praktik bisnis yang tepat (termasuk etika dalam pariwisata) sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang ketika peluang itu muncul.

Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Desa

Berusahalah untuk membersihkan lingkungan desa Anda. Jika Anda ingin desa Anda menjadi objek wisata, maka Anda perlu memastikan bahwa lingkungan Anda bersih dan menyenangkan bagi para tamu.

Bersihkan jalan, trotoar dan taman. Jaga kebersihan pantai dari sampah dan puing-puing. Hal ini desa juga dapat membuat dan menguatkan peraturan desa (Perdes) tentang kebersihat yang dirancang bersama BPD dan masyarakat. Sehingga masyarakat turut menjaga kebersihan lingkungan mereka.

Kebersihan kawasan restoran saat membeli makanan dari pedagang di jalan. Sapu kotoran atau debu dari sekitar toko yang menjual cendera mata sebelum mengambil foto agar tidak mengganggu wisatawan dengan kekacauan yang tidak sedap dipandang di latar belakang mereka; juga memastikan bahwa barang-barang yang dipajang bebas dari serangga atau hama lainnya (kecuali jika dimaksudkan oleh desain).

Syarat yang harus dimiliki oleh Desa Wisata

1. Mendorong desa wisata untuk membuka toko dan restoran

Hal ini dapat mendukung ekonomi di desa dengan tumbuhnya dunia usaha kuliner maupun ritel lainnya dapat membuka lapangan pekerjaan juga putaran ekonomi juga terjadi. Di samping itu dengan terkelolanya usaha ritel dan usaha kuliner, wisatawan dengan lebih mudah memilih dan mencukupi kebutuhan mereka di tempat wisata.

Beberapa usaha lain yang harus dimiliki desa wisata adalah banyak tempat untuk makan dan minum, dan memastikan ada banyak tempat untuk menginap.

2. Memastikan desa aman bagi wisatawan

Aman dan kenyamanan merupakan faktor utama lainnya saat membangun dan pengembangan desa wisata. Kalau desa wisata tersebut dibangun berdasarkan kesepakatan bersama dan merupakan kebutuhan warga, maka hal ini tidaklah sulit. Akan tetapi kalau desa wisata dibangun tidak berdasarkan kesepakatan dan tidak ada unsur keterlibatan masyarakat ini akan sulit di jaga.  

3. Memastikan desa bersih dan rapi

Bersih dan rapi merupakan salah satu upaya bagi warga sehingga wisatawan yang  berkunjung akan nyaman saat berada di penginapan maupun sarana publik lainnya.Membangun desa wisata butuh perencanaan dan manajemen yang matang.

Meningkatkat Identitas budaya lokal untuk menarik pengunjung internasional

Desa wisata adalah daerah yang telah mengembangkan identitas dan karakteristik budaya yang unik untuk menarik wisatawan internasional. Dengan mengembangkan budaya asli Anda sendiri, Anda dapat menciptakan sesuatu yang benar-benar istimewa bagi mereka yang mengunjungi desa Anda.

Untuk mengembangkan budaya lokal yang unik, Anda harus fokus pada:

1. Mengembangkan bahasa yang unik

Misalnya, jika Anda tinggal di pegunungan Slovenia dan ingin mengembangkan bahasa yang unik untuk desa Anda, Anda dapat membuat kata-kata berdasarkan suara alam di sekitar Anda. Misalnya "mencicit" bisa berarti "makan" dan "oink" bisa berarti "minum"!

2. Kuliner Khas

Mengembangkan resep makanan unik dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang ditemukan di daerah tersebut (misalnya, jamur). Hal ini akan membantu orang mengidentifikasi diri mereka lebih dekat dengan kampung halaman mereka dengan menyantap makanan yang sama seperti yang dilakukan penduduk setempat!

3. Budaya Lokal

Menciptakan musik yang mencerminkan sejarah atau legenda yang terkait dengan suatu daerah (misalnya, lagu-lagu rakyat yang terkait dengan peristiwa bersejarah). Hal ini membantu pengunjung merasa seperti ikut serta dalam sesuatu yang otentik ketika mendengarkan bersama penduduk setempat di acara-acara seperti festival atau konser yang diadakan setiap tahun oleh komunitas lokal!

Atraksi Wisata

Sebuah desa wisata perlu memiliki beragam aktivitas untuk dinikmati pengunjung. Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menambahkan kolam renang luar ruangan, lapangan tenis, dan jalan setapak. Jika Anda menambahkan jenis aktivitas ini, pastikan aktivitas tersebut bersifat musiman sehingga area tersebut tidak ditumbuhi tanaman atau tidak digunakan pada bulan-bulan musim dingin.

Aktivitas dalam ruangan juga penting bagi pengunjung yang tidak ingin berada di luar saat cuaca buruk. Pertimbangkan untuk menambahkan hotel atau hostel jika belum ada di daerah Anda. Anda juga dapat menambahkan restoran atau kafe jika saat ini tidak ada yang tersedia di dekatnya (atau jika jauh).

Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menambahkan pusat informasi wisata yang dapat membantu wisatawan merencanakan perjalanan mereka dan menemukan hal-hal yang mungkin tidak mereka ketahui sebelum tiba di lokasi Anda!

Pertimbangkan juga untuk menambahkan museum atau pusat budaya di mana penduduk setempat dapat belajar lebih banyak tentang sejarah komunitas mereka-ini juga dapat menarik wisatawan yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang berbagai budaya di seluruh dunia!

Anda telah melakukan banyak hal untuk memastikan bahwa desa Anda siap untuk turis, dan sekarang saatnya untuk menuai hasilnya! Sekarang setelah Anda tahu cara mengembangkan desa wisata, Anda dapat mulai memikirkan atraksi mana yang terbaik untuk komunitas Anda. Semoga sukses dengan semua usaha Anda di masa depan dan selamat berwisata!

Kami berharap artikel ini telah membantu anda memahami cara mengembangkan desa wisata. Ini adalah pilihan yang baik bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan keuntungan dari pariwisata dan menghasilkan uang, tetapi memang membutuhkan waktu dan usaha.
Pentingnya DMO Pariwisata atau Tatakelola Destinasi bagi Pelaku Wisata

Pentingnya DMO Pariwisata atau Tatakelola Destinasi bagi Pelaku Wisata

DMO Pariwisata atau Tatakelola Destinasi
DMO Pariwisata atau Tatakelola Destinasi

TravellinkInfo.com - Destination Management Organization (DMO) merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata yang sistemik.  DMO mencakup perencanaan, koordinasi, implementasi, dan pengendalian lembaga destinasi secara inovatif melalui pemanfaatan jejaring atau koneksi, informasi serta teknologi, sehingga pengelolaan wisata terarah secara terpadu dengan peran serta masyarakat, asosiasi, industri, akademisi dan pemerintah.

Untuk meningkatkan pengelolaan wisata bagi pelaku wisata DMO merupakan alat yang dapat dipergunakan agar dapat meningkatkan kualitas pengelolaan, volume kunjungan wisata, lama tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat di destinasi pariwisata.

Nah bagi anda pelaku wisata yang sedang mengembangkan desa wisata atau private sector yang ingin mengembangkan parawisata satu wilayah dapat mempertimbangkan langkah-langkah pengembangan wisata dengan menggunakan Destination Management Organization sehingga usaha tersebut berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh banyak orang.

Pembentukan dan Pengembangan DMO

Pembentukan dan pengembangan DMO merupakan kegiatan membentuk dan mengelola serta menyempurnakan destinasi melalui suatu cara atau proses yang berkesinambungan untuk tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama.

Skala dan Bentuk Pengembangan DMO

1. DMO Lokal

Fungsi DMO pada tingkat lokal pengelolaan destinasi internal lebih besar dari eksternal.

2. DMO Regional

Pada tingkat regional, pengelolaan internal lebih kecil dari eksternal.

3. DMO Nasional

Pada tingkat nasional, pengelolaan eksternal sangat dominan dan merencanakan strategi secara keseluruhan (misalnya: pemasaran dan diplomasi pariwisata)

Tujuan dan Sasaran DMO Pariwisata

Tujuan

Pembentukan dan Pengembangan DMO wisata ini bertujuan untuk :

  1. Mengakselerasikan kebijakan pembentukan dan pengembangan DMO dengan memperhatikan kebijakan dalam Rencana Strategis Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010 – 2014;
  2. Memberikan acuan atau pedoman untuk proses pembentukan dan pengembangan DMO di daerah-daerah dalam mewujudkan pembangunan pariwisata yang terpadu dan berkelanjutan;
  3. Mengintegrasikan rencana pengembangan DMO pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Sasaran

Sasaran yang diharapkan dari Pedoman Pembentukan dan Pengembangan DMO ini adalah:

  1. Pedoman ini diperuntukkan bagi pengelola DMO lokal dan regional;
  2. Terwujudnya pola pembentukan dan pengembangan DMO yang efektif dan terpadu dalam mendukung pengembangan destinasi pariwisata di daerah-daerah.

Prinsip DMO Wisata

1. Prinsip Partisipatif

Prinsip partisipatif merupakan pelibatan aktif masyarakat lokal bersama pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat, daerah serta pelaku usaha baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengambilan keputusan dalam pembentukan dan pengelolaan DMO.

2. Prinsip Keterpaduan

DMO merupakan sistem pengelolaan pariwisata terpadu yang mengintegrasikan fungsi ekonomi, fungsi pemasaran, fungsi koordinasi, fungsi untuk membangun identitas masyarakat dan fungsi representatif.

Prinsip keterpaduan diwujudkan dengan pengelolaan pariwisata yang direncanakan secara terpadu dengan memperhatikan ekosistem di daerah pariwisata dan disinerjikan dengan pembangunan berbagai sektor.

Pengembangan pariwisata harus disesuaikan dengandinamika sosial budaya masyarakat setempat, dinamika ekologi di daerah pariwisatatersebut dan daerah sekitarnya. Disamping itu, pengembangan pariwisatasebagai salah satu bagian dari pembangunan, harus disesuaikan dengankerangka dan rencana pembangunan daerah.

3. Prinsip Kolaboratif

Prinsip kolaboratif diwujudkan melalui kerja sama untuk mengurangi atau menghilangkan konflik serta menampung berbagai aspirasi atau keinginan para pihak untuk ikut dalam berbagai peran, manfaat dan tanggung jawab dalam pengelolaan pariwisata.

Prinsip kolaboratif bertujuan untuk mewujudkan transparansi, akuntabilitas, peran serta pihak, efisiensi dan efektivitas dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan pariwisata.

4. Prinsip Berkelanjutan

Prinsip berkelanjutan diwujudkan dengan menerapkan prinsip-prinsip: layak secara ekonomi (economically feasible), lingkungan (environmentally viable), sosial (socially acceptable) dan tepat guna secara teknologi (technologically appropriate).

Dengan demikian tercapai suatu pengelolaan destinasi yang lebih efektif, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan mengkombinasikan profit dan pembangunan ekonomi secara umum sekaligus memelihara identitas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.

Strategi Pengembangan DMO

1. Koordinasi

Dengan karakteristik pembangunan pariwisata yang bersifat multisektoral dan multi dimensi maka destinasi wisata yang ideal seharusnya terdiri dari pemangku-pemangku kepentingan berupa organisasi-organisasi yang bidang kerjanya satu dengan yang lainnya saling melengkapi.

Organisasi-organisasi tersebut antara lain: Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata; Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota; Asosiasi Perusahaan Pariwisata; Asosiasi Profesi Pariwisata, Lembaga Swadaya Masyarakat; Perguruan Tinggi; Masyarakat; Investor/Developer; Pers dan Media massa.

2. Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Dalam setiap lokalitas, terdapat sejumlah institusi dan organisasi yang merupakan pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan dan pengaruh. Selama ini para pemangku kepentingan berada pada sistem yang terfragmentasi.

Oleh sebab itu, perlunya integrasi dan kerjasama dari masing-masing pemangku kepentingan untuk membentuk DMO yang efektif. Maka pengembangan perlu melibatkan secara aktif seluruh pemangku kepentingan terutama dalam tahap perencanaan pembentukan DMO; merumuskan visi, misi, dan strategi perencanaan DMO dan menyosialisasikannya kepada para pemangku kepentingan yang terlibat agar proses berjalan seirama dengan dinamika pemahaman terhadap konsep DMO yang telah disepakati.

3. Kemitraan

Pengembangan DMO menuntut adanya ciri kepemimpinan pada masing-masing pihak yang memungkinkan terbangunnya kemitraan diantara pemangku kepentingan. Kemitraan adalah hubungan kerjasama atas dasar kepercayaan, kemandirian dan kesetaraan untuk mencapai tujuan bersama.

4. Kepentingan dan Tujuan Bersama

Pengembangan DMO didasari atas kepentingan dan tujuan bersama. Para pemangku kepentingan memiliki kepentingan beragam, keragaman kepentingan ini menjadi tanggungjawab pelaku DMO untuk mengakomodasinya.

Kepentingan yang muncul baik dari individu maupun gabungan individu adalah komponen tujuan yang nantinya akan menjadi tujuan bersama. Maka salah satu fungsi DMO adalah menjaga dan mengakomodir kepentingan-kepentingan para pemangku kepentingan sekaligus menjaga kepentingan bersama.

5. Pencapaian Indikator dan Kinerja

Bagian penting dalam pengembangan DMO adalah evaluasi atas pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan untuk mengenali sejak dini mengenai penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan dari rencana yang telah ditetapkan dan kemudian dapat dirumuskan langkah-langkah perbaikan yang tepat sasaran dan tepat waktu.

Evaluasi dilakukan dengan melalui penetapan indikator kinerja. Kerangka penetapan indikator kinerja meliputi masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Penetapan capaian kinerja juga perlu disusun untuk mengetahui dan menilai capaian indikator kinerja pelaksanaan kegiatan, program dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh DMO.

Indikator Keberhasilan DMO

1. Organisasi

Indikator untuk mengetahui kinerja pengorganisasian dalam DMO dapat diperoleh dari :

a. Persepsi wisatawan dan masyarakat terhadap peranan dan kontribusi DMO
b. Survey (polling) dukungan masyarakat terhadap keberadaan DMO
c. Perbandingan pengorganisasian antar DMO dalam suatu destinasi.

2. Pemasaran

Untuk mengetahui Indikator keberhasilan kinerja pemasaran dalam DMO dapat diperoleh dari :

a. Reaksi wisatawan terhadap destination branding dan visual icon destinasi yang dipromosikan DMO
b. Kesesuaian implementasi visi dan misi terhadap destination branding
c. Pemahaman dan respon preferensi ekspektasi pengalaman berwisata
d. Pengeluaran / anggaran total pemasaran.
e. Realisasi target market yang dicapai.
f. Efektifitas dan produktivitas pengemasan produk wisata.
g. Tingkat hubungan kerjasama antara destinasi pariwisata dengan usaha perjalanan wisata (operator perjalanan wisata).

3. Kualitas Pelayanan dan Pengalaman Berwisata

Untuk mengetahui indikator keberhasilan kinerja penilaian kualitas pelayanan dan pengalaman berwisata dalam DMO dapat diperoleh dari :

a. Penilaian kepuasan wisatawan terhadap pelayanan dan pengalaman berwisata.
b. Persepsi wisatawan terhadap kekurangan pelayanan dan pengalaman berwisata.
c. Solusi yang dilakukan terhadap permasalahan pelayanan dan pengalaman berwisata.
d. Validasi standar pengukuran kualitatif dan kuantitatif pelayanan dan pengalaman berwisata.
e. Performansi produktivitas proses penyampaian pelayanan dan pengalaman berwisata.

4. Penelitian dan Informasi

Indikator Keberhasilan Penilaian adalah:

a. Ketersediaan anggaran penelitian dan monitoring
b. Jumlah penelitian yang dilakukan.
c. Variasi dan validasi metodologi penelitian yang digunakan.
d. Keberlanjutan dan kesinambungan program perencanaan dengan implementasi serta supervisi /pendampingan.
e. Proporsi keterlibatan wisatawan dalam penelitian.

5. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Untuk mengetahui indikator keberhasilan kinerja pengembangan sumber daya manusia dalam DMO dapat diperoleh dari :

a. Survey persepsi tenaga kerja terhadap program pendidikan dan pelatihan yang pernah dilakukan.
b. Survey persepsi wisatawan terhadap kualitas kompetensi dan performansi tenaga kerja.
c. Evaluasi jumlah dan kualitas program pendidikan dan pelatihan yang pernah dilakukan.
d. Penilaian kapabilitas output dan outcome penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
e. Penilaian dan kesesuaian kebutuhan tenaga kerja.
f. Tersusunnya data base informasi jenjang karier bagi tenaga kerja.

6. Sumber Dana

Indikator keberhasilan kinerja pengaturan keuangan dalam DMO dapat diukur dari :

a. Evaluasi jumlah investasi yang terealisasi
b. Teridentifikasinya besaran investasi yang terserap dalam pengembangan destinasi pariwisata.

7. Pengelolaan Pengunjung

Indikator-indikator untuk mengetahui kinerja pengelolaan pengunjung dalam DMO dapat diperoleh dari:

a. Survey tanggapan wisatawan terhadap ketersediaan dan kualitas program pengelolaan pengunjung (zonasi, carrying capacity, media dan sarana interpretasi, pricing regulation, dll)
b. Survey tanggapan implikasi program pengelolaan pengunjung terhadap kenyamanan berwisata baik positif dan negatif.
c. Terbentuknya mekanisme pengelolaan pengunjung yang optimal berdasarkan kemudahan akses, penggunaan fasilitas, serta penyampaian informasi.

8. Pengelolaan Berkelanjutan

Indikator untuk mengetahui kinerja pengelolaan krisis dalam DMO dapat diperoleh dari:

a. Survey reaksi wisatawan terhadap program pemeliharaan, perlindungan dan pelestarian (konservasi).
b. Penilaian dampak perilaku wisatawan terhadap kerusakan yang ditimbulkan.
c. Penilaian efektifitas program pengelolaan pengunjung terhadap peningkatan kepuasan pengunjung.
d. Evaluasi implikasi pengelolaan pengunjung terhadap peningkatan kualitas lingkungan.

9. Pengelolaan Krisis

Indikator untuk mengetahui kinerja pengelolaan krisis dalam DMO dapat diperoleh dari :

a. Survey respon wisatawan terhadap citra destinasi pariwisata terkena krisis.
b. Survey persepsi wisatawan terhadap implikasi resiko krisis.
c. Program kerjasama dalam dan luar negeri untuk pencegahan dan penanggulangan pengelolaan krisis.
d. Dokumentasi dan ketersediaan data base informasi pencegahan dan penanggulangan krisis.
e. Ketersediaan rencana tindak pengelolaan krisis.
f. Keseimbangan informasi pencegahan dan penanggulangan krisis.

10. Pengelolaan Masyarakat

Indikator untuk mengetahui kinerja pengelolaan masyarakat dalam DMO dapat diperoleh dari 

a. Kemerataan manfaat bagi masyarakat di sekitar destinasi pariwisata.
b. Wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal
c. Masyarakat setempat memiliki peluang yang sama dalam kegiatan ekonomi pariwisata dengan penduduk pendatang;
d. Kegiatan pariwisata yang dirasakan oleh penduduk lokal sebagai pro job, pro growth dan pro welfare.

11. Pengelolaan Masyarakat

Indikator untuk mengetahui kinerja kontribusi lingkungan dalam DMO dapat diperoleh dari :

a. Menjamin perlindungan terhadap kesinambungan kualitas lingkungan hidup disekitar daerah wisata
b. Memastikan kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan
c. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan meminimalisasi perusakan dan pencemaran lingkungan

12. Pengelolaan Masyarakat

Indikator untuk mengetahui kinerja kontribusi ekonomi dalam DMO dapat diperoleh dari :

a. Peningkatan pendapatan pemerintah lokal
b. Peningkatan pendapatan masyarakat di destinasi pariwisata
c. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat

Landasan Hukum DMO Pariwisata

  1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;
  2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
  3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan;
  4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
  5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
  6. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
  7. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan;
  8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
  9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
  10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
  11. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-undang tentang Yayasan;
  12. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam;
  13. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman;
  14. Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata.
Pengembangan Kawasan Konservasi Dan Ekowisata Pasie Weung, Pulo Aceh Kab. Aceh Besar

Pengembangan Kawasan Konservasi Dan Ekowisata Pasie Weung, Pulo Aceh Kab. Aceh Besar

Pengembangan Kawasan Konservasi Dan Ekowisata Pasie Weung

Pengembangan Kawasan Konservasi dan ekowisata di pasie weung merupakan inisiasi masyarakat 2 kemukiman di puo breuh kecamatan pulo aceh. Penyepakatan pembentukan ini di mulai dari bulan september 2021 tahun lalu.

Pasie Weung adalah kawasan pantai yang terletak di desa Alue Raya, Kemukiman Pulau Breuh Utara, Kecamatan Pulo Aceh. Keberadaan Pasi Wueng berdekatan dengan perbatasan antara Pulau Breuh Selatan dan Pulau Breuh Utara, serta agak jauh dari pemukiman penduduk yang dikelola oleh dua kemukiman, yaitu Pulo Breuh Utara dan Pulo Breuh Selatan.

Kawasan Pasie Weung meliputi wilayah hutan lindung, pantai pendaratan penyu dan zona inti kawasan konservasi perikanan berkelanjutan. Dalam upaya pengelolaan nya Keberadaan pasie weung sebagai pusat kegiatan konservasi penyu dan penyelamatan biodiversity lainnya menjadi prioritas masyarat dan nelayan dengan mempertimbangkan selama ini kontrol pada penyelamatan satwa langka, hutan lindung dan kegiatan yang merusak lainnya tidak ada yang mengawasi.

Oleh karena itu untuk mengontrol dan mengawasi 3 zona konservasi ini masyarakat dan tokoh adat terdiri dari 12 desa di Pulo Breuh menyepakati membentuk sebuah Lembaga yakni “BUMDESMA Pulo Breuh Maju Beusaree”.

Pengelolaan Konservasi Penyu berbasis Adat

Upaya pengelolaan konservasi dan pengembangan kawasan ekowisata pasie weung menjadi prioritas rencana kerja BUMDESMA berbasis Adat dan kesepakatan bersama dalam musyawarah antar desa.

Secara adat dan turun temurun, Pasi Wueng dikelola secara bersama antara dua kemukiman, yaitu Pulau Breuh Utara dan Pulau Breuh Selatan, dan diantaranya terdapat 12 gampong, yaitu Meulingge, Rinon, Alue Raya, Lapeng, Gugop, Seurapong, Tenom, Ulee Paya, Blang Situngkoh, Paloh, Lampuyang dan Gampong Lhoh.

Pengelolaan dengan pembagian waktu pengambilan telur oleh 2 kemukiman selain di konsumsi juga di jual untuk biaya sosial (pembangunan masjid dan sedekah) dan biaya operasional mukim.

Sistem ini sudah berlaku sudah lama, namun seiring dengan waktu proses ini terkendala melihat waktu pendaratan sudah tidak dapat dipastikan sehingga pengambilan telur oleh 2 kemukiman tidak terkontrol lagi. Selain itu keberadaan penyu hijau atau penyu lainnya yang akan mendarat terjaring oleh alat tangkap nelayan serta pemburuan telur.

Kondisi selama ini telur penyu menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat, dan oleh karena itu penetapan Pasie Weung sebagai kawasan konservasi sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan keberadaan penyu di Kawasan tersebut.

Berdasarkan hal ini, maka pola pengambilan telur oleh 2 kemukiman untuk komersial tidak dapat dijalankan lagi untuk menjaga keberlangsungan satwa langka penyu di pulo breuh. Penyusunan skema dan rencana kerja pengembangan Kawasan konservasi dan ekowisata menjadi ujung tombak dalam penyelamatan penyu.

Tahapan Advokasi dan Kampanye BUMDESMA

BUMDESMA pulo breuh
Penetapan Kawasan Konservasi Dan Ekowisata Pasie Weung

Tahapan proses dalam rangka penyadaran konservasi baik laut dan darat dilakukan dari FGD inisiasi pengelolaan kawasan konservasi ini dilakukan sejak September 2021. Dalam pertemuan ini menyepakati untuk pengelolaan Kawasan konservasi pasie weung membentuk BUMG Bersama sebagai wadah 12 gampong dengan kesepakatan tertuang dalam penandatangan berita acara bersama.

Dalam kegiatan penyepakatan ini hadir para pihak multistakeholder yaitu: Dinas Pariwisata Aceh Besar, DPMG Aceh Besar, Camat Pulo Aceh, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Aceh, Majelis Adat Aceh (MAA), Mukim Pulo Breuh Utara, Mukim Pulo Breuh Selatan, Lembaga Adat Panglima Laot Lhok Pulo Breuh Utara, Lembaga Adat Panglima Laot Pulo Breuh Selatan, 12 perwakilan keuchik dan aparatur gampong, Tokoh Adat, Nelayan serta masyarakat.

Fokus kegiatan penyadaran dan kegiatan pengembangan Kawasan konservasi dan ekowisata pasie weung adalah:

  1. Penyelamatan Kawasan Konservasi Penyu
  2. Penyelamatan Kawasan hutan Lindung
  3. Penyelamatan Aturan Adat
  4. Penyelamatan Kawasan Zona Inti

Penyepakatan penetapan kawasan dilakukan melalui 2 tahapan yakni kegiatan musyawarah adat 9 maret 2022 dan kunjungan bersama ke kawasan pasie weng pada tanggal 10 maret 2022.

Kegiatan penatapan kawasan ini melibatkan DLHK provinsi, DLH Aceh Besar, Penyuluh Kehutanan, KPH Wilayah I, Camat Pulo Aceh, Tokoh Adat Pulo Nasi dan Pulo Breuh, Mukim Pulo Aceh, APDESI, MAA, Lembaga Adat Panglima Laot, Keuchik dan aparatur gampong serta masyarakat. Dalam kegiatan ini juga berhadir DPR RI Komisi VI.

Setelah kegiatan ini dilakukan Kelompok konservasi penyu BUMDESMA Pulo Breuh melalukan upaya penangkaran penyu secara mandiri. Telur yang ditangkarkan berasal dari 2 inang yang telah bertelur di Pasie Weung sebanyak 75 butir dan yang berhasil dilepas liarkan 55 telur.

BUMDESMA Pulo Breuh Maju Beusare, saat ini masih melakukan upaya penyelamatan lingkungan yang akan menjadi aset wisata di Pulo Breuh.

Istana Ratu Boko Yogyakarta, Saksi Bisu Kejayaan di Tanah Sumatera

Istana Ratu Boko Yogyakarta, Saksi Bisu Kejayaan di Tanah Sumatera

Gambar Istana Ratu Boko
Istana Ratu Boko : Saksi Bisu Kejayaan Tanah Sumatera

Wisata Yogyakarta - Istana Ratu Boko adalah kompleks istana megah yang dibangun pada abad ke-8. Bangunan yang bisa dikatakan termegah di jamannya itu dibangun oleh salah satu kerabat pendiri Borobudur.

Istana Ratu Boko merupakan sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual.

Berkunjung ke tempat wisata ini anda dapat merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.

Letak dan lokasi wisata Istana Ratu Boko

Istana ini terletak di 196 meter di atas permukaan lau (mdpl). Areal istana seluas 250.000 m2 terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban.

Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sedangkan bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.

Bila masuk dari pintu gerbang istana, anda akan langsung menuju ke bagian tengah. Dua buah gapura tinggi akan menyambut anda. Gapura pertama memiliki 3 pintu sementara gapura kedua memiliki 5 pintu. Bila anda cermat, pada gapura pertama akan ditemukan tulisan 'Panabwara'. Kata itu, berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, dituliskan oleh Rakai Panabwara, (keturunan Rakai Panangkaran) yang mengambil alih istana. Tujuan penulisan namanya adalah untuk melegitimasi kekuasaan, memberi 'kekuatan' sehingga lebih agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama.

Sekitar 45 meter dari gapura kedua, anda akan menemui bangungan candi yang berbahan dasar batu putih sehingga disebut Candi Batu Putih. Tak jauh dari situ, akan ditemukan pula Candi Pembakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar (26 meter x 26 meter) dan memiliki 2 teras. Sesuai namanya, candi itu digunakan untuk pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu, sebuah batu berumpak dan kolam akan ditemui kemudian bila anda berjalan kurang lebih 10 meter dari Candi Pembakaran.

Misteri Istana Ratu Boko

Sumur penuh misteri akan ditemui bila berjalan ke arah tenggara dari Candi Pembakaran. Konon, sumur tersebut bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra. Kini, airnya pun masih sering dipakai. Masyarakat setempat mengatakan, air sumur itu dapat membawa keberuntungan bagi pemakainya.

Sementara orang-orang Hindu menggunakannya untuk Upacara Tawur agung sehari sebelum Nyepi. Penggunaan air dalam upacara diyakini dapat mendukung tujuannya, yaitu untuk memurnikan diri kembali serta mengembalikan bumi dan isinya pada harmoni awalnya. Sebaiknya anda berkunjung ke Candi Prambanan sehari sebelum Nyepi jika ingin melihat proses upacaranya.

Melangkah ke bagian timur istana, anda akan menjumpai dua buah gua, kolam besar berukuran 20 meter x 50 meter dan stupa Budha yang terlihat tenang. Dua buah gua itu terbentuk dari batuan sedimen yang disebut Breksi Pumis. Gua yang berada lebih atas dinamakan Gua Lanang sedangkan yang berada di bawah disebut Gua Wadon. Persis di muka Gua Lanang terdapat sebuah kolam dan tiga stupa. Berdasarkan sebuah penelitian, diketahui bahwa stupa itu merupakan Aksobya, salah satu Pantheon Budha.

Toleransi agama pada warisan Istana Ratu Boko

Meski didirikan oleh seorang Budha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Itu dapat dilihat dengan adanya Lingga dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas yang bertuliskan "Om Rudra ya namah swaha" sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra yang merupakan nama lain Dewa Siwa.

Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan adanya toleransi umat beragama yang tercermin dalam karya arsitektural. Memang, saat itu Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu.

Sedikit yang tahu bahwa istana ini adalah saksi bisu awal kejayaan di tanah Sumatera. Balaputradewa sempat melarikan diri ke istana ini sebelum ke Sumatera ketika diserang oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa memberontak karena merasa sebagai orang nomor dua di pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno akibat pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramudhawardani (saudara Balaputradewa. Setelah ia kalah dan melarikan diri ke Sumatera, barulah ia menjadi raja di Kerajaan Sriwijaya.

Cerita Pengalaman wisatawan di Istana Ratu Boko Yokyakarta

Sebagai sebuah bangunan peninggalan, Istana Ratu Boko memiliki keunikan dibanding peninggalan lain. Jika bangunan lain umumnya berupa candi atau kuil, maka sesuai namanya istana ini menunjukkan ciri-ciri sebagai tempat tinggal. Itu ditunjukkan dari adanya bangunan berupa tiang dan atap yang terbuat dari bahan kayu, meski kini yang tertinggal hanya batur-batur dari batu saja. Telusurilah istana ini, maka anda akan mendapatkan lebih banyak lagi, salah satunya pemandangan senja yang sangat indah. Seorang turis asal Amerika Serikat mengatakan, "Inilah senja yang terindah di bumi."

Bagi anda yang akan berkunjung ke Istana Ratu Boko ini, anda harus membayar tiket 25.000 untuk dewasa dan 10.000 untuk anak-anak. Istana ini dibuka setiap hari dari pukul 06.00 - 17.00 WIB :Yunanto Wiji Utomo

5 Manfaat Pengembangan Desa Wisata Bagi Masyarakat

5 Manfaat Pengembangan Desa Wisata Bagi Masyarakat

Foto Pengembangan Desa Wisata

Manfaat Desa Wisata - Pengembangan desa wisata merupakan salah satu bentuk dari upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.

Oleh karena itu, setiap desa perlu melihat potensi yang dimilikinya untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah potensi yang memberikan nilai tambah manfaat dan menghasilkan produktivitas yang tinggi bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Sebelum mengulas lebih lanjut tentang desa wisata ada baiknya anda harus pahami dulu apa perbedaan antara desa wisata dan wisata desa. Dua kalimat ini sebenarnya saling menyokong satu sama lain.

Definisi Wisata Desa

Apa Beda Desa Wisata dan Wisata Desa ? Sering kita dengar istilah wisata desa dan desa wisata, apasih perbedaan keduanya? Wisata Desa merupakan wilayah perdesaan yang menyajikan keseluruhan keadaan yang mencerminkan orisinalitas desa baik dari sosial, ekonomi, budaya dan beragam potensi unik di desa tersebut yang sudah dikembangkan jadi bagian objek daya tarik alam kampungnya yang indah, kuliner masakan khas desa, cindera mata serta homestay atau penginapan.

Definisi Desa Wisata

Apa itu Desa Wisata? Bagaimana dengan desa wisata? Desa wisata memiliki makna sebagai aktivitas wisata yang dilakukan pada objek wisata desa. Maka, desa wisata yaitu objek sedangkan wisata desa ialah kegiatannya. Keduanya merupakan pondasi yang harus dimiliki bagi pengembangan wisata di berbagai wilayah Indonesia yang sekarang ini sedang digalakkan pemerintah untuk  menjadi kekuatan peningkatan ekonomi.

Namun tidak gampang memperoleh sebutan desa wisata, kareba sebuah desa yang memiliki beberapa unsur yang mendukung desa tersebut menjadi tujuan yang menarik dengan semua sarana dan daya dukungnya. Sangat lah tidak cukup sebuah desa yang cuma punya satu dua objek dengan sarana seadanya lalu menyebutkan desa tersebut sebagai desa wisata.

Manfaat Desa Wisata Bagi Masyarakat Pedesaan

Apa manfaat Desa Wisata ? Dalam upaya meningkatkan pendapatan desa, Pemerintahan sudah berusaha menyusun peraturan yang berkaitan tentang peningkatan ekonomi masyarakat, salah satunya yaitu peraturan mengenai Desa Wisata, yang tentu saja harapannya dapat meningkatkan pendapatan desa serta pembangunan infrastruktur desa.

Untuk mengembangkan desa wisata, maka masyarakat harus paham tentang apa saja manfaat dari pengembangan desa wisata. sehingga masyarakat dapat ikut terlibat dan bergotong royong bersama untuk menciptakan desa mereka layak untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Bukan hanya pada sarana dan prasarana akan tetapi pada pelayanan atau keramahtamahan harus dimiliki oleh masyarakat setempat. Dibutuhkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat diterima secara menyeluruh.

Berikut ini beberapa manfaat desa wisata yang dapat diketahui oleh masyarakat agar mendapat dukungan dari masyarakat desa :

1. Membuka lowongan kerja

Manfaat desa wisata tentu dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat seperti tersedianya lapangan pekerjaan yang baru sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Lapangan pekerjaan tersebut antara lain: Kuliner, Guide, tarian budaya serta lapangan pekerjaan lain yang dapat menghasilkan.

2. Melestarikan Budaya dan Tradisi desa

Manfaat desa wisata lainnya yaitu untuk dapat melestarikan budaya, tradisi atau adat istiadat sebagai salah satu atraksi wisata budaya lokal sehingga budaya tersebut terjaga dan lestari.

3. Meningkatnya Perekonomian Masyarakat Pedesaan

Manfaat pengembangan desa sebagai desa wisata selanjutnya yaitu dalam hal perekonomian secara langsung atau tidak langsung bagi masyarakat. Secara tidak langsung manfaat yang diperoleh masyarakat yaitu dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke desa maka perputaran ekonomi dari hasil penjualan produk lokal didesa dapat semakin baik.

4. Meningkatnya Industri Kecil Menengah

Meningkatkan industri kecil menengah yang melakukan pengolahan potensi bahan baku lokal menjadi produk olahan barang jadi menjadi souvenir cinderamata.

Dengan adanya desa wisata diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk masyarakat promosi produk lokal. Sehingga produk lokal tersebut dapat melakukan penjualan ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri. Oleh karena itu, branding yang kuat dari desa dan sumber daya manusia haruslah dapat mendukung supaya dapat memanajemen penjualan dengan sangat baik.

5. Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur Desa

Dampak positif lainnya adalah meningkatnya pembangunan infrastruktur desa. Ini sangatlah penting untuk sebuah desa wisata agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi setiap wisatawan atau bagi warga desa sendiri supaya dapat merasakan manfaat yang diberikan lewat pengembangan desa wisata tersebut.

Nah Itulah beberapa manfaat desa wisata bagi masyarakat dan juga Pemerintah Desa nya.

7 Puncak Gunung Tertinggi Di Indonesia

7 Puncak Gunung Tertinggi Di Indonesia

7 Puncak Tertinggi Di Indonesia
Puncak Tertinggi Di Indonesia

Apakah anda mempunyai hobi mendaki gunung, tentu saja anda butuh informasi tentang gunung yang ada di indonesia yang memiliki ketinggian dan lokasinya serta jalur pendakiannya.  

Berikut ini ialah (tujuh) 7 puncak tertinggi di Indonesia atau seven summitnya Indonesia diantaranya ialah :

7 Gunung Tertinggi di Indonesia

1. Puncak Cartenz

Puncak Cartenz
  • Letak : Propinsi Papua
  • Ketinggian : 4.884 mdpl
  • Koordinat Lokasi : 04º 03′ 48″ LS 137º 11′ 09″ BT

Gunung Cartenz memiliki puncak tertinggi di Pulau Papua, di Indonesia, dan di Benua Australia serta Oceania (karena tertinggi di Asia ialah Everest) oleh sebab itu Puncak Cartenzs masuk dalam tujuh puncak tertinggi di dunia. Puncak Cartenzs ialah gunung karang dengan salju awet diatasnya. Jalur pendakian sanggup dari jalur utara melalui Ilaga atau jalur selatan melalui Singa dan Tembagapura.

2. Gunung Kerinci Indrapura

Gunung Kerinci Indrapura
Gunung Kerinci Indrapura
  • Letak : Propinsi Jambi
  • Ketinggian : 3.805 mdpl
  • Koordinat Lokasi : 1°41'48.0"LS 101°15'51.0"BT

Puncak tertinggi di Pulau Sumatera dan puncak gunung api tertinggi di Indonesia. Pendakian pertama kali pada tahun 1877 oleh Arend Ludolf van Hasselt dan Daniël David Veth.

3. Gunung Rinjani Dewi Anjani

Gunung Rinjani Dewi Anjani
Gunung Rinjani Dewi Anjani
  • Letak : Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Ketinggian : 3.726 mdpl
  • Koordinat Lokasi : 8°24'37.1"LS 116°27'29.8"BT

Puncak tertinggi di Pulau Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara juga Gunung api tertinggi kedua di Indonesia sesudah Gunung Kerinci. Pada ketinggian 2000 meter terdapat sebuah caldera yang membentuk danau segara anak, di tengahnya terdapat gunung barujari.

4. Gunung Semeru Puncak Mahameru 

Puncak Mahameru Gunung Semeru
  • Letak : Propinsi Jawa Timur
  • Ketinggian : 3.676 mdpl
  • Koordinat Lokasi : 8°06'30.4"LS 112°55'23.7"BT

Puncak tertinggi di Pulau Jawa dan gunung api tertinggi ke tiga di Indonesia. Di pertengahan jalur pendakian terdapat sebuah danau yang sangat indah yaitu danau ranu kumbolo. Pendakian pertama kali dilakukan pada tahun 1838 oleh Clignet.

5. Puncak Rantemario Gunung Latimojong

Puncak Rantemario Gunung Latimojong
  • Letak : Propinsi Sulawesi Selatan
  • Ketinggian : 3.430 mdpl
  • Koordinat Lokasi : 3°23'06.0"LU 120°01'26.8"BT

Puncak tertinggi di Pulau Sulawesi, bukan gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Akses jalur normal pendakian sanggup dari desa Karangaan.

6. Puncak Binaiya

Puncak Binaiya
Puncak Binaiya
  • Letak : Propinsi Maluku
  • Ketinggian : 3.027 mdpl
  • Koordinat Lokasi : 3°10'23.7"LS 129°27'17.9"BT

Puncak tertinggi di Kepulauan Maluku tepatnya berada di Pulau Seram wilayah Maluku Tengah. Gunung ini tidak termasuk gunung api. Untuk rute pendakian sanggup di mulai dari Desa Kanike. Gunung termasuk jarang dijamah sebab dihadapkan pada tantangan titik awal pendakian yang dimulai dari 0 mdpl.

7. Puncak Kakam Gunung Bukit Raya

Puncak Kakam Gunung Bukit Raya
Puncak Kakam Gunung Bukit Raya
  • Letak : Propinsi Kalimantan Tengah
  • Ketinggian : 2.278 mdpl
  • Koordinat Lokasi : 0°39'33.0"LS 112°41'17.9"BT

Sebenarnya puncak tertinggi di Pulau Kalimantan ialah Puncak Kinabalu (4.095 mdpl) tetapi sebab letaknya di Negara tetangga maka jadilah Puncak Kakam Gunung Bukit Raya tertingginya di Pulau Kalimantan.

Wisata Religi Jabal Magnet Objek Wisata Populer di Madinah

Wisata Religi Jabal Magnet Objek Wisata Populer di Madinah

wisata madinah

Wisata Religi - Destinasi wisata Jabal Magnet menjadi tempat wisata populer baru di Madinah Arab Saudi, dan menjadi Daya Tarik Sendiri Bagi Para Jamaah Umroh dan Haji.

Satu dekade terakhir, objek wisata religi ini biasa dikunjungi oleh jamaah haji atau pun umrah, dan tidak ada hubungannya dengan ziarah. Jamaah dari Indonesia menamakannya sebagai Jabal Magnet.

Penamaan Jabal Magnet hanya dikenal di kalangan wisatawan Indonesia. Warga asli di Madinah sendiri menyebutnya Manthaqotul Baido (tanah putih). Objek wisata ini Jabal Magnet terletak kira-kira 60 kilometer dari Kota Madinah dengan lokasi kanan kiri terdapat perbukitan.

Namanya memang tak setenar objek wisata bersejarah lainnya yang ada di kota suci Madinah dan Makkah, seperti Jabal Uhud, Baqi’ Jabal Rahmah, dan lainnya. Akan tetapi Jabal Magnet (Bukit Magnet) setiap tahunnya kerap dikunjungi jutaan manusia dari berbagai belahan dunia yang sedang menunaikan haji dan umrah atau pun sekedar wisata religi.

Menurut cerita yang beredar, Jabal Magnet pertama kali dikenal setelah ada pesawat terbang yang melintasi kawasan itu, namun tiba-tiba kecepatan pesawat berkurang dengan sendirinya. Bila anda berkunjung ke Jabal Magnet adalah hal yang menakjubkan, anda dapat melihat di kiri kanan jalan raya yang halus menuju Jabal Magnet, terdapat bukit-bukit batu yang kokoh dan tandus membentang sejauh mata memandang.

Diantara jalan raya dan bukit batu terdapat pohon-pohon kurma yang tumbuh menghijau. Jabal Magnet, memang suatu fenomena alam yang menarik. Sepanjang jalan, tidak ada batuan magnet yang akan anda temukan pada bukit-bukit yang kita lewati. Namun menurut warga sekitar, magnet itu jauh di dalam bumi.

Saat anda bekunjung ke sana, maka pada tempat-tempat tertentu terasa seakan ada kekuatan magnet yang begitu besar, sehingga mampu menarik kendaraan bus yang penuh penumpang tanpa membutuhkan bantuan mesin. Penumpang dapat merasakan bus melaju dengan kondisi mesin dimatikan yakni dari bendungan air yang letaknya tak jauh dari putaran hingga bukit menjelang belokan ke Madinah.

Setelah sekitar kendaraan bus melaju lima kilometer, kecepatan mobil mulai berkurang sedikit demi sedikit, padahal jalan dalam keadaan menurun. Akhirnya, kendaraan bus memiliki kecepatan lambat saat berada di depan bendungan air. Sebaliknya, saat arah pulang dari Jabal Magnet, gas mobil akan terasa sangat berat sehingga mencapai kembali bendungan air.

Jabal Magnet kemudian menjadi cerita keajaiban buat sebagian jamaah haji atau pun jamaah umrah, bahkan ada yang sampai mengagungkan tempat tersebut. Maka oleh karena itu, Pemerintah Saudi Arabia, sempat menutup lokasi tersebut pada musim haji tahun 2012, untuk menghindari "pengkultusan" lokasi itu. Karena, sebenarnya, Jabal Magnet bukanlah salah satu bagian dari tempat untuk diziarahi oleh para jemaah haji atau pun umrah.

Secara keilmuan, menurut fisikawan, membenarkan dengan pengukuran GPS, efek magnet di  Manthaqotul Baido ini hanya semata ilusi. Ilusi yang disebabkan oleh landscape Jabal magnet. Posisi pohon dan lereng di daerah sekitar, atau garis cakrawala yang melengkung dapat menipu mata.

Sehingga apa yang terlihat menaiki tanjakan, sesungguhnya menuruni tanjakan. Tentu saja tidak semua bagian di daerah itu bisa menimbulkan efek ilusi, hanya pada titik tertentu dengan kondisi tertentu yang memungkinkan efek ini terjadi.

Sesungguhnya, yang terjadi di "Jabal Magnet" adalah bias sudut pandang dan sudut yang ganjil. Di lokasi ini memiliki cakrawala yang sepenuhnya atau sebagian besar terhalangi, sehingga sulit bagi mata manusia untuk menilai kemiringan permukaan. Jika kita berada di dalam mobil, posisi kita semakin sulit mencari titik referensi yang handal, ditambah ilusinya oleh indera, keseimbangan tubuh, khususnya bila kemiringan lereng ini kecil.

Akibat lain dari tidak adanya referensi, adalah benda yang secara normal dianggap tegak lurus tanah (seperti pepohonan) dikira memang tegak lurus, padahal tidak. Ilusi ini serupa dengan ilusi kamar Ames, dimana bola dapat terlihat bergulir melawan gravitasi.  Pengetahuan ilmiah inilah yang membuat SGS (Saudi Geological Survey) tidak pernah heboh mengenai adanya "Jabal Magnet." Jadi, begitulah kira-kira rahasia si "Jabal Magnet" ini.

Mata manusia dan otak dapat dengan mudah dibohongi sehingga berpikir kalau hukum fisika dapat berubah, namun yang ada hanyalah penyimpangan sudut pandang dan sudut yang ganjil. Apa yang dimiliki oleh semua lokasi gravitasi terbalik ini adalah cakrawala yang sepenuhnya atau sebagian besar terhalangi.

Akibatnya, sulit bagi mata manusia untuk menilai kemiringan sebuah permukaan. Tidak adanya titik referensi yang handal, diperkuat ilusinya oleh indera keseimbangan tubuh, khususnya bila kemiringan lereng ini kecil. Akibat lain dari tidak adanya referensi adalah benda yang secara normal dianggap tegak lurus tanah (seperti pepohonan) dikira memang tegak lurus, padahal ia berbaring. Ilusi ini serupa dengan ilusi kamar Ames, dimana bola dapat terlihat bergulir melawan gravitasi.

Wisata Religi Jabal Magnet Objek Wisata Populer di Madinah

Tapi, benarkah Jabal Magnet memiliki magnet yang bisa menarik mobil ukuran kecil atau bahkan bus? Mengutip pengamat geologi, Ma'rufin, bahwa secara geologis, fenomena Jabal Magnet bisa dijelaskan dengan logika.

Hal ini karena Kota Madinah dan sekitarnya berdiri di atas Arabian Shield tua yang sudah berumur 700-an juta tahun. Kawasan itu berupa endapan lava alkali basaltik (theolitic basalt) seluas 180 ribu km persegi (km) yang berusia muda (muncul 10 juta tahun silam dengan puncak intensitas dua juta tahun silam).

Lava yang bersifat basa itu muncul ke permukaan bumi dari kedalaman 40-an kilometer melalui zona rekahan sepanjang 600 km yang dikenal sebagai Makkah-Madinah-Nufud Volcanic Line.

Selain di Madinah, fenomena tersebut bisa ditemui di ratusan bukit gravitasi di seluruh dunia, seperti di Ladakh (India), Gunung Halla (Korea), Frankin Lakes (AS), Pennsylvania (AS), Orroroo (Australia), New Brunswick (Kanada), dan Gansu (Cina). Di AS saja, ada 40 bukit 'magnet' tersebar di 23 negara bagian.

Demikianlah ulasan singkat mengenai destinasi wisata madinah Jabal Magnet yang merupakan tempat wisata yang saat ini semakin meningkat pengunjungnya.

6 Cara Mengatasi Post Vacation Blues

6 Cara Mengatasi Post Vacation Blues

Jika pada weekday kedua ini Anda masih merasa malas, melankolis, mengingat-ingat betapa serunya liburan kemarin, maka besar kemungkinan Anda terkena post vacation blues.

Banyak orang mengalami post vacation blues. Perasaan "berat" usai liburan panjang ketika mengingat file skripsi, tugas, atau tumpukan email pekerjaan. Belum lagi macetnya lalu lintas, serta rentetan agenda meeting yang harus dilakukan.

Post vacation blues tidak bisa diremehkan. Selain menurukan produktivitas, hal tersebut juga bisa berdampak depresi jika dibiarkan dalam waktu lama. Hal tersebut diungkapkan Melinda Beck, penulis kolom kesehatan di situs berita Wall Street Journal.

Cara Mengatasi Post Vacation Blues

Berikut 6 Tips Mengatasi Post Vacation Blues dengan mudah

1. Unggah foto ke sosial media

Saat traveling, janganlah Anda mengunggah foto terus-menerus di media sosial. Hal itu akan mengganggu agenda jalan-jalan Anda. Simpanlah beberapa foto untuk diunggah kemudian hari, di sela-sela waktu kerja saat ini misalnya.

Hal itu diungkapkan Rita Anya Nara, penulis buku "The Anxious Traveler" seperti dikutip dari situs berita Huffington Post. Rita menegaskan, menggunggah foto di media sosial akan membantu Anda melepas post vacation blues sedikit demi sedikit.

2. Istirahat lebih banyak

Saat bepergian, tubuh Anda cenderung aktif sehingga besar kemungkinan Anda beristirahat dengan maksimal. Saat hari kerja, olahraga diperlukan agar tubuh Anda tetap aktif. Istirahat pun menjadi lebih banyak dan efektif.

The National Sleep Foundation merekomendasikan, orang dewasa antara usia 26-64 tahun tidur antara 7-9 jam per malam.

3. Digital detox

Digital detox, alias mematikan semua jaringan internet pantas dilakukan begitu Anda mengalami post vacation blues. Namun, jangan sampai hal tersebut mengganggu pekerjaan Anda.

Mengutip situs berita New York Daily News, lakukanlah digital detox menjelang tidur. Nyalakanlah alarm pada jam manual jika memang perlu. Matikan ponsel dan semua gadget sehingga Anda terbebas dari "serangan" suara email. Urusan pekerjaan bisa dilanjutkan esok pagi, ketika Anda sudah benar-benar terbangun.

4. Olahraga

Mungkin Anda tidak menyadari, traveling membuat tubuh bergerak lebih banyak. Itulah mengapa Anda merasa lebih sehat dan fit saat jalan-jalan.

Oleh karena itu, imbangilah dengan berolahraga. Anda bisa mampir ke gym sebelum atau setelah jam kerja. Berolahraga di taman kota atau berenang juga bisa jadi pilihan.

5. Hindari lembur

Lembur adalah salah satu hal yang wajib dihindari saat mengalami post vacation blues. Gunakanlah waktu kerja Anda sebaik-baiknya, jangan sampai Anda larut dalam pekerjaan terlalu lama.

Selesaikanlah hal-hal yang tercecer keesokan harinya, jika Anda memang tidak sempat mengerjakannya. Lembur akan memperparah post vacation blues, bahkan tak jarang, membuat penderitanya depresi.

6. Rencanakan perjalanan selanjutnya

Di sela-sela jam istirahat, cobalah buka kalender dan perhatikan jadwal libur tahun ini hingga tahun depan. Coba rencanakan perjalanan selanjutnya, mungkin ke destinasi incaran Anda.

Mulailah mencari penginapan, tiket pesawat, dan membuat itinerary kasar untuk perjalanan Anda selanjutnya. Hal ini akan membawa semangat baru meski Anda berada dalam kubikel kantor.

Jika hal tersebut dirasa mustahil, cobalah rencanakan perjalanan dekat di akhir pekan ini. Mungkin Anda bisa berkeliling kota, berwisata kuliner, atau menyambangi kota-kota terdekat. Ajaklah teman atau keluarga agar libur akhir pekan Anda berkesan.

Writer; Sri Anindiati Nursastri

Inilah Negara Paling Tidak Ramah Terhadap Wisatawan Muslim

Inilah Negara Paling Tidak Ramah Terhadap Wisatawan Muslim

Foto Traveler Girl

Travellink - Menjadi seorang traveler muslim kadang tidak selalu mudah. Apalagi saat anda berada di negeri orang. Berdasarkan perusahaan riset Crescent Rating yang bergerak untuk mengakomodir para wisatawan muslim merangkum sejumlah negara yang dianggap tak ramah bagi traveler muslim melalui Global Muslim Travel Index (GMTI).

Global Muslim Travel Index (GMTI) merupakan sebuah indeks yang digunakan untuk menilai suatu negara destinasi wisata memiliki fasilitas yang mendukung wisatawan muslim atau tidak. Indeks ini berdasarkan hasil studi komprehensif dari Crescent Rating terhadap 130 Negara di dunia, melalui metode skoring dari banyak komponen penilaian.

Dari indeks ini traveler bisa mengetahui apakah negara yang akan traveler kunjungi ramah atau tidak terhadap traveler muslim. Ramah dalam artian, traveler akan mudah untuk menjalankan aktivitas ibadah ataupun mencari makanan halal selama liburan di sana.

Menurut Situs Crescent Rating, Kamis (30/6/2016), dari 130 negara di dunia terdapat 10 negara yang index GMTI-nya paling rendah. Ini artinya, ke-10 negara ini tidak punya fasilitas atau pun pelayanan yang mendukung traveler muslim untuk berwisata di sana sesuai syariat.

Berada di posisi buncit, yaitu peringkat ke 130 dari 130 negara, ada El Savador, sebuah negara yang terletak di Amerika Tengah. Indeks GMTI El Savador hanya sekitar 25,7 poin saja. Itu menandakan traveler muslim akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan rohani yang berdasarkan nafas syariat Islam saat liburan ke sana.

Banyak komponen penilaian GMTI El Savador yang dinilai jelek, yaitu tentang ketersediaan pilihan makanan halal dan jaminan kehalalannya, juga tentang fasilitas bandara yang tanpa ruangan untuk salat. Aspek penilaian lain yang tak kalah buruk adalah ketersediaan masjid, pilihan akomodasi yang terbatas, serta kurangnya pengetahuan warga lokal tentang Islam dan traveler muslim.

Setelah El Savador, negara lain di dunia yang juga memiliki nilai GMTI rendah yaitu Kosta Rika dengan skor 26,5 poin. Disusul oleh Bolivia, Nikaragua dan Guatemala yang menggenapi posisi 5 terbawah. Nilai indeks GMTI-nya berkisar antara 26,8 sampai 27,0 poin saja.

Berikut daftar lengkap 10 negara di dunia yang paling tidak ramah traveler muslim menurut indeks GMTI:

  1. El Savador (Peringkat 130) nilai GMTI: 25,7 Poin
  2. Kosta Rika (Peringkat 129) nilai GMTI: 26,5 Poin
  3. Bolivia (Peringkat 128) nilai GMTI: 26,8 Poin
  4. Nikaragua (Peringkat 127) nilai GMTI: 26,8 Poin
  5. Guatemala (Peringkat 126) nilai GMTI: 27,0 Poin
  6. Kolombia (Peringkat 125) nilai GMTI: 27,1 Poin
  7. Uruguay (Peringkat 124) nilai GMTI: 27,5 Poin
  8. Republik Dominika (Peringkat 123) nilai GMTI: 28,0 Poin
  9. Guam (Peringkat 122) nilai GMTI: 28,8 Poin
  10. Andorra (Peringkat 121) nilai GMTI: 29,3 Poin    
Sumber; rdy/fay, detiktravel
6 Persiapan Untuk Mendaki Puncak Jaya Wijaya Papua

6 Persiapan Untuk Mendaki Puncak Jaya Wijaya Papua

Puncak Jaya Wijaya Foto : telertraveller.blogspot.co.id

Apakah anda seorang pendaki gunung, tentu anda sudah tidak asing lagi mendengar puncak jaya Wijaya. Untuk menaklukkan gunung ini tentu butuh persiapan matang dari segala sisi, baik stamina, mental, logistik dan masih banyak lagi hal yang patu diperhitungkan agar kenyamanan dalam mendaki terwujud.

Puncak Jaya Wijaya atau yang lebih dikenal dengan Piramida Carstensz, begitulah para pendaki dari seluruh dunia menyebutnya. Memiliki ketinggian 4.844 MDPL. Di Puncak gunung mempunyai salju abadi mengakibatkan Puncak Jaya Wijaya menjadi salah satu destinasi dan tantangan bagi para pendaki gunung seluruh dunia untuk mencoba menaklukannya serta melihat ke ajaiban salju abadi.

Fakta uniknya, Puncak yang menjadi destinasi pendaki yang berada di Indonesia ini merupakan wilayah yang di melewati garis khatulistiwa, yang berarti mempunyai iklim tropis dan tidak memungkinkan adanya salju. Tapi itulah salah satu keajaiban dan keunikan Puncak Jaya Wijaya, salah satu dari 7 gunung tertinggi di dunia.

Asal usul nama puncak Piramida Carstensz

Puncak Jaya Wijaya atau Piramida Carstensz terletak di Papua, Indonesia. Nama Cartenz sendiri diambil dari seorang penjelajah Belanda yang melihat fenomena aneh di sepanjang garis khatulistiwa yang mustahil terjadi, yaitu turunnya es alami.

Jan Carstensz, pada tahun 1623, melihat gunung yang begitu unik di tempat tropis nusantara, gunung yang tertutup salju dan pribadi saja menamainnya dengan nama belakangnya.

Namun seiring berkembangnya jaman, banyak penjelajah yang menemukan gletser – gletser lain atau penuruan salju es di tempat tropis sehingga anggapan bahwa tempat yang dilewati garis khatulistiwa tidak turun salju dapat terbantahkan.

Adapun lokasi turunnya salju abadi tersebut ialah di Glacier Meren dan Puncak Trikora yang terekspos antara tahun 1939, 1962 dan 1994 hingga tahun 2000.

Begitu mendengar 7 gunung tertinggi, para pendaki mana yang tidak tertantang untuk menaklukannya. Menjerit sekeras – kerasnya di puncak tertinggi, mencicipi kemenangan lantaran sudah berhasil menaklukan salah satu gunung tertinggi dengan usahannya sendiri.

Terlebih di Puncak Jaya Wijaya medannya sangat sulit, diharapkan teknik khusus untuk berhasil menaklukan gunung ini dan hanya pendaki – pendaki profesional saja yang diizinkan untuk mendaki Gunung Jaya Wijaya. Karena puncak tertinggi antara Himalaya dan Andes ini mempunyai tiga titik pendakian tersulit dari lima titik pendakian.

Puncak Jaya Wijaya Papua

Orang pertama yang menaklukan Puncak Jaya Wijaya ialah Heinrich Harrer, bersama tiga temannya Huizinga, Kippax dan Temple. Heinrich Harrer tetapkan untuk menaklukan Puncak Jaya Wijaya se kembali nya dari tibet tahun 1950.

Beliau kembali dari tibet setelah 12 tahun mengeskplorasi tempat tersebut dan berhasil membuat maha karya yaitu sebuah buku yang sangat populer berjudul “7 Tahun di Tibet”. Pada tahun 1962 Heinrich Harrer melaksanakan perjalanannya ke Papua, Indonesia dan berhasil untuk pertama kalinya menjadi penakluk Puncak Jaya Wijaya.

Persiapan yang harus dilakukan sebelum mendaki Puncak Jaya Wijaya

1. Budget

Mendaki Gunung yang menakjubkan ini memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu bagi anda yang berniat mendaki gunung ini maka disarankan dari saat ini anda harus menabung uang supaya perjalanan anda kesini menjadi tercapai.

Rincian biaya mendaki ke Puncak Jaya Wijaya untuk turis mancanegara sekira USD 10 ribu hingga USD 11 ribu. Sementara itu, untuk wisatawan domestik biayanya mulai Rp 30 juta, tergantung dari paket yang anda minati.

2. Latihan Fisik dan Mental

Mendaki Gunung Jaya Wijaya bukanlah perihal mudah. Medan yang berat membuat badan seringkali ingin mengalah dengan sendirinya. Jika sudah begitu biasanya tanpa sadar kita akan terserang penyakit yang umumnya diderita para pendaki, yaitu Hypothermia.

Terlebih kalau anda sudah melewati ketinggian 4000 mdpl di Gunung Jaya Wijaya, badan akan sangat drop, lantaran dari situlah dimulai turunnya salju es yang menyelimuti Puncak Jaya Wijaya selama bertahun – tahun lamanya. 

Oleh karena itu kalau anda tertantang untuk menaklukan atau sekedar melihat keajaiban dari Gunung Jaya Wijaya maka cobalah untuk memulai latihan fisik dan mental atau kalau perlu menyewa trainer yang berpengalaman.

3. Surat Izin Mendaki (SIMAKSI)

Sulitnya perizinan untuk mendaki Puncak Jaya Wijaya ini kerap memunculkan ungkapan satir:

”Lebih sulit mengurus izinnya daripada mendaki gunungnya”.

Begitu banyak persyaratan dan surat izin yang harus dilampirkan membuat geram para pendaki, yang tidak jarang membuat para pendaki membatalkan niat mereka untuk mendaki Puncak Jaya Wijaya. Nah bila anda yang ingin mendaki Puncak Jaya Wijaya harus bersabar dalam mengurus surat izinnya.

Alternatif lain kalau anda mempunya budget lebih dan tidak sabar untuk mengurus surat izin sendiri, yaitu dengan menyewa operator. Sehingga anda hanya tinggal menunggu dan biar semua izin diurus oleh operator, lantaran mereka sudah berpengalaman dan mempunyai banyak koneksi maka pengurusan surat izin ini menjadi gampang dan cepat.

Salah satu operator yang biasa menangani pendakian ke Gunung Jaya Wijaya ialah Adventure Indonesia, Indonesia Trekking dan Rakata Adventure. Paket yang ditawarkan cukup bermacam-macam dan biasanya mendapat kemudahan berupa tenda, makanan, porter, transportasi, pemandu, kemanan, serta bermalam di homestay sehabis pendakian.

4. Mempersiapkan Alat – Alat Mendaki Gunung Es

Alat – Alat mendaki sangat vital bagi hidup seorang pendaki, kalau alatnya hilang atau tidak lengkap maka kemungkinan para pendaki untuk dapat bertahan atau dalam keadaan survival di alam bebas menjadi tipis. Oleh karena itu disarankan untuk mempersiapkan peralatan mendaki yang lengkap dan baik, supaya tidak terjadi kendala ketika mendaki.

Dan juga harus diperhatikan bahwa alat – alat mendaki gunung es berbeda dengan alat – alat mendaki gunung biasa, jadi sebelum mendaki gunung anda harus mencari tahu alat pendakian apa yang  cocok untuk pendakian gunung es.

Persiapkan diri anda secara matang. Biasanya toko outdoor yang besar menyiapkan semua kebutuhan peralatan tersebut atau kalau anda tidak ingin repot, anda sanggup menyewa jasa operator untuk menyiapkan semua kebutuhan alat anda.

5. Jalur Pendakian

Memilih jalur pendakian ialah syarat utama keberhasilan seorang pendaki, tidak dapat dipungkiri kalau berbeda jalur pendakian maka berbeda pula kesulitan yang akan ditempuh. Ada beberapa jalur pendakian menuju Puncak Jaya Wijaya yang sering dilewati para pendaki ialah melalui Sugapa kemudian Ugimba dan terakhir Puncak jaya Wijaya.

Selain menjadi jalur yang paling aman, jalur Sugapa juga menyimpan banyak panorama yang menarik untuk dilihat. Contohnya mirip Sungai Kemabu yang mempunyai wisata arung jeram, Sungai Nabu  dengan anutan terbalik ke arah Gunung Jaya Wijaya. Bahkan ada sungai yang mempunyai aroma harum serta menjadi sumber garam di atas gunung. Ada pula jeram dan padang golf di Putigapa.

Baca Juga : Wisata Eksotis Raja Ampat yang ada di Bumi Papua

6. Transportasi menuju Puncak Jaya Wijaya

Lazimnya para pendaki yang ingin mendaki Puncak Jaya Wijaya memakai jasa operator yang khusus melayani pendakian ke Puncak Jaya Wijaya. Karena perjalanan dengan operator atau pemandu profesional lebih aman dan sangat dianjurkan.

Nabire ialah kota yang paling bersahabat dengan jalur pendakian, jadi biasanya para pendaki berkumpul dulu di Bali kemudian terbang ke Timika, Papua dan terakhir Nabire.

Jika anda dari Jakarta atau Denpasar, anda dapat menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Kartika, dan Merpati yang mempunyai penerbangan ke Papua. Biasanya, mereka transit di Makassar sebelum ke Sorong, Timika, atau Biak, dan hingga di Jayapura.

Ada juga maskapai Lion Air yang terbang ke Ambon kemudian Bali dan terakhir ke Timika

Dari Timika ada beberapa maskapai yang melayani perjalanan ke Nabire, yaitu Trigana Air, Susi Air, dan Avia Star.

Nah itulah 6 persiapan yang harus anda lakukan sebelum mendaki Gunung Piramida Carstensz. Persiapkan segalanya dengan sempurna baik peralatan, logistik, dan segala sesuatu informasi yang berkaitan dengan Puncak Wijaya.