Ancaman Wabah Tilapia Lake Virus (TiLV) Pada Ikan Nila

Wabah Tilapia Lake Virus


Budidaya Ikan Nila semakin banyak digemari, semakin meningkatnya kebutuhan konsumen semakin ramai pula orang yang membuka peluang usaha budidaya ikan nila. Bagi yang pemula ada baiknya melakukan riset tentang hama dan wabah menyangkut ikan nila ini, salah satunya adalah Wabah Tilapia Lake Virus, sehingga usaha yang akan dikembangkan tidak mendapatkan kendala dan berhasil meraup keuntungan dari budidaya ikan nila.

Tilapia Lake Virus (TiLV) pertama kali teramati di Israel pada tahun 2009. Empat tahun sebelumnya, pembudidaya setempat mampu memanen sekitar 300 ton Ikan Nila, tapi di tahun dimana wabah tersebut menyerang, hanya 8 ton yang dihasilkan. Saat itu tidak ada yang tahu penyebab kematian massal ini. Sampai akhirnya penyakit yang sama muncul di perikanan Ekuador, Mesir, Kolombia, dan Thailand, peneliti mulai mengarahkan perhatian pada virus yang sebelumnya belum pernah ada ini.

Saat ini hal terbaik adalah dengan mencegah, karena belum ada obat untuk TLV. Para peneliti sedang mengembangkan vaksin secepatnya sebelum TLV menyerang stok ikan nila dunia. KKP sendiri, melalui BKIPM (Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu), telah menerbitkan surat pemberitahuan untuk waspada nila dari negara terjangkit dengan menolak impor nila dan melakukan pengecekan laboratorium pada nila impor yang telah masuk.

Jangan sampai nila pembawa penyakit masuk ke dalam media budidaya dan menyebarkan wabah yang mengakibatkan banyak kerugian. Bukan hanya menolak ikan dari negara terkena wabah, importasi ikan Nila dari negara bukan wabah juga ditingkatkan pengawasannya sampai level maksimum.

Penyebab

Wabah ini disebabkan oleh Orthomyxo-like virus. Virus ini menyerang pada ikan jenis tilapia (nila dan mujair). Sasaran yang menjadi target dari virus ini adalah ikan-ikan budidaya maupun ikan-ikan liar. Akibat yang ditimbulkan dari serangan wabah ini adalah terjadinya kerusakan otak, mata, hati, dan kerusakan system saraf ikan.

Media penularan:

Setidaknya ada 2 (dua) media yang dapat menyebabkan terjadinya penularan wabah ini, yakni :
  1. Air yang sudah terkontaminasi virus TiLV, dan
  2. Kontak antar ikan yang sudah terjangkit

Gejala Klinis


Beberapa gejala yang dapat diamati pada ikan yang telah terinfeksi virus ini antara lain :
  • Seluruh atau sebagian besar tubuh ikan terlihat berwarna hitam;
  • Kulit mengalami erosi;
  • Kornea mata berkabut (katarak) serta menyusut dan cekung;
  • Bola mata membengkak: dan
  • Anatomi rongga mulut terlihat membengkak.

Dampak

  • Ikan hanya bertahan 4 – 7 hari setelah terinfeksi;
  • Kematian massal ikan mencapai 80-100%; dan
  • Ukuran fingerling (tokolan) adalah ukuran yang paling rentan terjangkit.

Langkah Pencegahan :

  1. Larangan Impor induk, calon benih, dan benih ikan dari Negara terjangkit TiLV;
  2. Pembatasan impor induk, calon induk, dan benih dari Negara tidfsak terjangkit TiLV;
  3. Gunakan benih ikan bersertifikat bebas TiLV;
  4. Batasi lalu lintas Ikan Nila antar area;
  5. Penerapan biosecurity dan sanitar unit pembenihan dan unit budidaya;
  6. Lakukan surrveilan dan monitoring penyakit TiLV;
  7. Batasi sementara penebaran benih Ikan Nila di perairan umum;
  8. Menjaga padat penebaran dan kelayakan kualitas air; dan
  9. Tingkatkan kewaspadaan dan kepedulian antar pembudidaya

Artikel dari Wabah Tilapia Lake Virus (TiLV) Pada Ikan Nila dikutip dari berbagai sumber.

0 Comments