Cara Mudah Memilih Bakalan Burung Murai Batu Medan Super

Cara Mudah Memilih Bakalan Burung Murai Batu Medan Super

Cara Mudah Memilih Murai Batu Medan Super Bersuara Merdu
Burung Murai Batu

Cara Memilih Murai Batu Medan Super yang baik dan bagus tidaklah sulit, hanya dengan beberapa langkah dan memperhatikan bakalan burung dengan teliti maka akan mendapatkan burung murai batu yang super dan istimewa.

Burung Murai Batu Medan ialah jenis burung yang sejauh ini dinilai sebagai jenis Murai Batu paling dicari. Keadaan ini disebabkan karena jenis burung ini selain memiliki bentuk tubuh yang eksotis dengan ekornya yang panjang. Serta mempunyai kualitas kicau yang istimewa.

Oleh sebab itu, burung Murai Batu jenis ini mempunyai nilai jual yang sangat mahal.

Sebetulnya, Burung Murai Batu Medan hanyalah sebuah istilah yang mengacu pada ekor yang memiliki ekor panjang. Karena burung Murai Batu jenis ini tidak hanya didatangkan dari Medan.

Akan tetapi dari daerah-daerah lain seperti halnya Aceh (Pidie, Tangse, Sabang, Langkat, dan yang lain lainnya), Padang Sidempuan, dan di daerah-daerah lain. Dan terkadang kala burung ini juga didatangkan dari kawasan Semenanjung Malaysia.

Maka dari itu, Murai Batu Medan ini selalu identik disebut dengan burung Murai Batu ekor panjang. Sering terjadi pedagang nakal melakukan kecurangan dengan cara menyambungkan ekor burung Murai ekor pendek.

Hal ini dilakukan karena bertujuan supaya pedangan memperoleh untung yang tinggi dari penjualan Murai Batu ekor pendeknya.

Sebelum memelihara burung tentunya kita menginginkan mendapatkan burung yang keren, sehat dan bersuara merdu. Meskipun memang bersuara merdu biasanya burung harus dilatih.

Cara Memilih Bakalan Murai Batu Medan Super

Sangatlah dibutuhkan kejelian dan kehati-hatian yang ekstra agar Anda tidak tertipu pada waktu membeli Murai Batu Medan pada pedagang. Karena, pada dasarnya, burung Murai Batu Medan ini memiliki ciri khas yang sama sekali berbeda dengan Murai Batu yang lainnya.

Mengetahui ciri Murai Batu Medan yang asli adalah sebuah keharusan bagi Anda yang ingin mencari Murai Batu Medan.

Ciri-ciri Murai Batu Medan ini memang terlihat sangat khas. Akan tetapi jika Anda belum memahami dengan betul tentang ciri-ciri Murai Batu Medan ini, Anda akan dibuat kerepotan.

Mendapatkan bakalan burung murai batu medan yang bagus adalah dengan beberapa langkah berikut:
  1. Pilihlah burung yang sehat, yaitu dengan ciri-ciri lincah, gesit tidak mau diam, didalam sangkar selalu bergerak kemudian rewel, artinya selalu ingin berbunyi
  2. Tidak memiliki cacat fisik
  3. Kemudian secara fisik juga burung murai yang bagus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  4. Memiliki tubuh yang panjang dan indah, serta tegap
  5. Kepala burung bulat dan tidak gepeng
  6. Memiliki paruh yang sempurna, panjang dan tidak terlalu tebal, paruh sangat berpengaruh pada suara burung.
  7. Matanya bening dan tidak cacat
  8. Memiliki leher yang jenjang dan panjang
  9. Kaki coklat kehitam-hitaman dan perhatikan dengan teliti jangan sampai ada cacat atau kaki tidak seimbang (pengkor)
  10. Ekor lengkap dan tidak ada yang tercabur karena ekor tidak akan tumbuh lagi.

Cara Membedakan Murai Batu Jantan dengan Betina

Untuk membedakan murai batu jantan dengan betina ada beberapa cara diantaranya dengan memperhatikan bentuk dan ciri-ciri sebagai berikut:

Murai Batu Jantan memiliki ciri:
  1. Berbadan lebih besar
  2. Bulu berwana kehitaman pekat dan kecoklatan
  3. Berbulu halus
  4. Kemudian kaki-kakinya kuat dan bersisik
  5. sedangkan ekornya panjang dan kuat

Sedangkan Murai Batu Betina memiliki ciri:

  1. Berbadan lebih kecil
  2. Bulu berwana hitam keabu-abuan
  3. Berekor pendak
Demikianlah artikel bagaimana memilih Burung Murai Batu Medan yang bersuara super dan merdu dengan sangat memeperhatikan pemilihan bakalan burung maka akan lebih memudahkan peternak untuk melatihnya sehingga mendapatkan suara yang merdu.
Inilah 10 Burung Yang Dilarang Dibawa Keluar Dari Aceh

Inilah 10 Burung Yang Dilarang Dibawa Keluar Dari Aceh

Burung Beo, Inilah 10 Burung Yang Dilarang Dibawa Keluar Dari Aceh
Burung Beo

Inilah 10 Burung Yang Dilarang Dibawa Keluar Dari Aceh - Pemerintah Daerah telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Aceh Nomor 8 Tahun 2011 tentang Moratorium Perburuan dan Peredaran Burung Keluar Aceh, untuk meminimalisir kejahatan lingkungan terhadap satwa. Tentu saja burung-burung dalam list berikut ini dilindungi dan mempunyai sanksi bagi sesiapa yang melanggar peraturan tersebut.

Instruksi Gubernur ini dikeluarkan guna menjamin kelestarian populasi burung dari ancaman kepunahan yang terjadi di wilayah Aceh. Sebab ke-10 jenis burung itu merupakan burung yang paling banyak diminati masyarakat untuk dipelihara atau diperjualbelikan. Karena itu, untuk melindunginya dari ancaman kepunahan akibat maraknya  perburuan, Pemerintah Provinsi Aceh menerbitkan moraturium perburuan burung-burung tersebut.

Berikut ini 10 jenis burung yang dilarang ditangkap dan / atau dibawa keluar wilayah Provinsi Aceh :
  1. Cucakrawa (Pycnonotus zeylanicus)
  2. Beo aceh (Gracula religiosa)
  3. Kutilang (Pycnonotus aurigaster)
  4. Kepodang (Oriolus chinensis)
  5. Jalak kerbau (Acridotheres javanicus)
  6. Murai batu (Copsychus malabaricus)
  7. Kacer (Copsychus saularis)
  8. Cica daun (Chloropis cochinchinensis)
  9. Pipit peking (Lonchura punctulata)
  10. Jalak suren (Sturnus contra)

Menurut Kepala Urusan Pengamanan dan Pengawetan Keanekaragaman Hayati, Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Provinsi Aceh Andi Aswinsyah, ke-10 jenis burung itu merupakan burung yang paling banyak diminati masyarakat untuk dipelihara. Karena itu, untuk melindunginya dari ancaman kepunahan akibat maraknya perburuan, Pemerintah Provinsi Aceh menerbitkan moraturium perburuan burung-burung tersebut.

“Burung yang boleh keluar dari wilayah Aceh harus merupakan burung penangkaran, yaitu burung yang dikembangbiakkan atau hasil budidaya manusia. Burung-burung hasil penangkaran diperbolehkan keluar setelah mendapat rekomendasi dari instansi terkait (BKSDA – Red), misalnya untuk mengikuti kontes burung ” jelasnya.

Cempala Kuneng

Adapun burung yang menyerupai murai batu, yaitu cempala kuneng (Trichixos pyrropygus), juga masuk dalam daftar burung dilindungi yang tidak boleh diburu. Meski pun tidak tercantum dalam materi Instruksi Gubenur, ada aturan tersendiri mengenai cempala kuneng. Karena burung ini sudah ditetapkan sebagai maskot fauna identitas Provinsi Aceh.

Perburuan burung cempala kuneng juga telah dilarang Pemerintah Provinsi Aceh sejak beberapa tahun silam. Burung jenis ini banyak disukai karena suara kicauannya yang menarik, terdiri atas siulan merdu, nada tunggal dan nada ganda, meningkat dan menurun bergantian secara tidak tetap.