Bagaimana Cara Membuat Proposal Usaha Sederhana dan Mudah

Bagaimana Cara Membuat Proposal Usaha Sederhana dan Mudah

Proposal merupakan sebuah dokumen tertulis tentang perencanaan suatu kegiatan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka proposal usaha merupakan sebuah proposal yang menjelaskan tentang pengertian kegiatan usaha.

Untuk menyusun proposal usaha terdapat cara-cara yang harus dipenuhi. Bagi yang sering membuat tidak lah begitu dipusingkan dengan format yang akan disusun. Nah bagi yang tidak sering membuatnya mungkin mendapatkan kendala, akan tetapi bila dicermati dan dipelajari hal ini bukanlah suatu halangan.

Berikut ini akan disampaikan cara penyusunan pembuatan proposal usaha yang mudah dan sederhana. Rincian komponen-komponen yang diperlukan untuk menyusun proposal usaha adalah sebagai berikut.

1. Cover

Dalam penyusunannya, cover lah urutan yang pertama kali. Cover proposal usaha merupakan halaman muka. Biasanya berisi judul, logo, pembuat proposal (dalam hal ini perusahaan misalnya), alamat pembuat proposal, dan tahun.

2. Latar Belakang

Latar belakang diisi dengan alasan dari usaha yang akan kita buat. Latar belakang dalam proposal usaha tidak diharuskan panjang lebar. Yang terpenting adalah maksud kita dalam membuat usaha tersebut tercantum latar belakang.

3. Deskripsi Bisnis

Pada poin deskripsi bisnis, isi dengan penjelasan lebih rinci tentang usaha yang sedang kita buat. Usaha yang kita buat dirinci penjelasannya supaya bisa meyakinkan pihak lain jika ingin dilakukan kerjasama.

4. Survei Pasar

Setelah membuat poin deskripsi bisnis, selanjutnya membuat poin survei pasar. Kita selaku pelaku usaha harus melakukan survei pasar terlebih dahulu sebelum melakukan usaha. Misalnya di suatu daerah, kita melakukan survei ke masyarakat tentang usaha yang ingin kita buat.

5. Alat atau Bahan yang Dibutuhkan

Poin ini juga penting untuk dituliskan dalam proposal. Kita tahu usaha itu meliputi produksi barang dan jasa. Untuk melakukan produksi, maka kita memerlukan alat atau bahan yang dibutuhkan. Poin ini ada di dalam proposal tidak lain untuk memberikan kejelasan tentang usaha yang sedang kita buat.

6. Perencanaan Anggaran

Untuk membuat usaha, kita harus melakukan perhitungan yang matang. Termasuk dari hitung-hitungan itu adalah menghitung anggaran biaya. Perencanaan anggaran ini umumnya tentang modal yang dibutuhkan. Tetapi dalam beberapa proposal usaha, perencanaan anggaran diisi lengkap dari mulai modal, rencana penjualan, hingga profit.

7. Penutup

Bagian Penutup pada proposal usaha berisi simpulan dan harapan. Bagian ini merupakan poin formalitas dalam sebuah proposal usaha tetapi sangat penting untuk dicantumkan. Pada poin penutup ini ditegaskan kembali tentang usaha yang kita buat dan tujuan dari pembuatan usaha ini.

Semua bagian yang telah dijelaskan di atas merupakan bagian-bagian yang menyusun sebuah proposal usaha sederhana. Jadi, untuk para pembaca yang berniat membuat proposal usaha, dapat menyusunnya sehingga memudahkan investor atau badan kerjasama dapat mengerti dan memahami tentang usaha yang akan dijalani.

Proposal usaha merupakan salah satu komponen awal yang penting dalam perintisan sebuah usaha. Secara teoritis atau dokumen yang tertulis dapat menjadi tantangan sendiri dalam mencari cooperate dan investor, namun setelah tantangan tersebut terlewati, tantangan lainnya adalah melaksanakan konsep yang telah tertuang dalam proposal usaha itu lah menjadi tantangan yang berbeda yang akan menuju kesuksesan dari sebuah usaha.

Secara detail proposal usaha juga termasuk didalamnya peluang bisnis, permasalahan, solusi, keunikan, cara membuat produk, dan analisis SWOT, dan strategi pemasaran. semakin detail sebuah proposal usaha, semakin menariklah cooperate dan investor.

3 Idiologi Sistem Ekonomi Negara yang Berkembang dan Diterapkan Saat Ini

3 Idiologi Sistem Ekonomi Negara yang Berkembang dan Diterapkan Saat Ini

Dalam mengalokasikan sumber ekonomi itu maka manusia mengenal 3 idiologi ekonomi yang sampai saat ini berkembang dan diterapkan di berbagai negara seperti:

  1. Sistem Kapitalisme
  2. Sistem Sosialisme / Komunisme
  3. Sistem Ekonomi Islam

Ilmu Ekonomi timbul karena sifat dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan sumber-sumber untuk memenuhinya sangat terbatas. Ilmu ekonomi melahirkan lembaga bisnis.

Kemudian dalam pengelolaan bisnis ini lahirlah ilmu manajemen yang membahas bagaimana cara manusia bekerjasama mencapai tujuan. Ilmu manajemen berkembang dan bercabang antara lain muncullah ilmu akuntansi, ilmu budgeting, pengambilan keputusan, dan sebagainya.

Sistem ini akan dijabarkan secara singkat sebagai berikut:

3 Idilogi Sistem Ekonomi Yang diterapkan saat ini

1. Sistem Ekonomi Kapitalisme

Kapitalisme menetapkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan manusia maka biarkanlah manusia itu melakukan tindakan ekonomi secara bebas dan serahkan pioneer penggerak ekonomi itu kepada pemilik modal (capitalist). Menurut asumsi system kapitalis ini, seseorang yang memiliki modal, diberikan kebebasan hak, pemilikan hak pribadi, iklim persaingan. Jika ini dilakukan maka manusia akan terdorong melakukan kegiatan investasi.

Kegiatan ini akan menimbulkan kesempatan kerja (employment). Kesempatan ini akan menimbulkan dampak dalam peningkatan pendapatan masyarakat.

Jika masyarakat menikmati peningkatan pendapatan maka modal akan bertambah dalam bentuk saving yang akhirnya akan masuk ke lembaga perbankan dan menjadi modal baru yang dapat diinvestasikan, sehingga menimbulkan multiplier effect pada peningkatan pendapatan masyarakat lagi. Hal ini akan menambah “kue” nasional yang menurut asumsinya pada akhirnya akan menetes (trickle down) kepada semua masyarakat yang mau bekerja.

Kapitalisme sekarang sebenarnya sudah tidak menerapkan konsep aslinya lagi. Konsep ini telah disempurnakan secara terus menerus dengan melihat pada prinsip:

  1. Keyakinan pada prinsip ilmiah.
  2. Keyakinan pada paham demokrasi
  3. Prinsip yang terbuka untuk dikoreksi
  4. Tuntutan masyarakat yang terus berubah

Akhirnya karena keterbukaannya kepada perubahan, paham ini masih bertahan dan mendominasi system ekonomi negara maju dan negara sedang berkembang saat ini, tetapi sekali lagi konsep ini sudah jauh dari konsep awalnya. Para pekerja semakin lama semakin mendapatkan hak-haknya.

Kekuasaan dan dominasi pemilik modal semakin dikontrol oleh negara sehingga redistribusi pendapatan semakin adil. Namun di negara-negara dunia ketiga dimana perangkat hukum dan kekuasaan rakyat masih lemah, posisi kapitalis jauh lebih kuat dan menjadi seperti keadaan aslinya sebagaimana yang dikhawatirkan oleh Karl Marx.

2. Sistem Ekonomi Sosialisme/Komunisme

Persepsi kapitalis ini dibantah oleh kaum sosialis. Menurut mereka khususnya paham ekonomi Karl Marx, tidak benar asumsi ini akan berjalan karena pemilik modal akan menjadi suatu golongan yang akan menghisap kepentingan buruh, sehingga muncul kelas buruh atau proletar dan kelas borjuis penindas.

Menurut Marx buruh sebagai gilongan tertindas harus bersatu mengambil alih peraan kapitalis dan faktor produksi dan akhirnya hasilnya akan diberikan secara merata kepada pemenuhan kebituhan kaum pekerja.

Namun kenyataannya konsep Marx ini gagal total, terbukti dari pengalaman Uni Soviet yang telah mencoba menerapkan konsep ini dibawah kendali Stalin dengan dimulai dari Revolusi Bolshwijk-nya. Uni Soviet dan negara sekutunya menjadi berantakan dan berlomba menerapkan ekonomi pasar sebagaimana konsep kapitalis.

Anehya justru di negara kapitalis, buruh yang dinilai Marx akan dihisap ternyata menikmati kekuasaan ekonomi melalui penguasaan modal dana pension seperti dikemukakan Peter Drucker dalam bukunya Post Capitalyst Society.

3. Sistem Ekonomi Islam

Dalam kaitan ekonomi makro maupun mikro, belakangan ini pengkajian pada system ekonomi religius menjadi sangat intens khususnya ekonomi islam. System ekonomi islam ini telah menjadi bahan kajian kembali sejak awal abad ke-19 dan sudah menjadi bagian pembahasan diberbagai pusat kajian islam di beberapa universitas di Eropa, Kanada, Amerika, dan juga di Timur.

Konsep ini tidak memberikan supremasi kepada satu pihak, tidak pada kapitalis dan tidak pada proletar. Ia berdiri diatas kepentingan Ilahiah atau ketuhanan yang memang semua agama menganggap tidak berpihak kepada siapapun. Sistem ekonomi ini menolak sistem riba yang dinilai mengorbankan pekerja dan menganakemaskan kapitalis. Ia tidak menginginkan praktek-praktek penipuan, ketidakadilan, spekulasi, ketidakjujuran, dan sebagainya. Islam membolehkan kepemilikan akan tetapi terbatas karena ha katas semua kekayaan yang ada adalah ditangan Tuhan.

Memang menurut berbagai penulis sistem ekonomi kapitalis yang terus menerus memperbaiki diri menjadi condong dan cenderung menuju konsep sebagaimana yang digariskan dalam islam. Beberapa fenomena ini dapat kita lihat sebagai berikut:

  1. Berkembangnya konsep equity financing, join ventures, venture capital, cooperatives, dan sebagainya.
  2. Mulai memudar ekonomi “interest” atau ekonomi rente.
  3. Meningkatnta hak-hak kaum buruh dan kaum papa, lain misalnya dengan adanya Pajak, dana bantuan sosial, keperdulian pada masalah sosial, terjaminnya hak-hak buruh dan lain sebagainya.

Keadaan ini menyebabkan seorang penulis menggambarkan bahwaekonomi kapitalis dan ekonomi islam memiliki tingkat compatability yang tinggi. Dan memang kenyataannya di Barat sistem ekonomi kapitalis ini tidak mampu menghilangkan praktek pemerasan pada kaum lemah, kemiskinan, ketidakadilan, mafia penipuan dan sebagainya. Sehingga penulis beranggapan justru kutub ekonomi kapitalis dan Islam suatu waktu akan menyatu dalam konsep. Ternyata konsep ekonomi islam itu pada dua decade terakhir ini semakin berkembang baik ditingkat internasional maupun ditingkat nasional. Hal ini terbukti antara lain dari perkembangan Lembaga Bank yang dijalankan secara syariat antara lain sifatnya yang noninterest, demikian juga lembaga asuransi takaful, pasar modal Islami, pegadaian Islami, dan sebagainya.

Lembaga keuangan ini bukan saja berkembang di negara Islam tetapi juga sudah dipraktekkan oleh negara nonmuslim seperti di Eropa, Philipina, Bahamas, Luxemburge, Swiss, dan sebagainya. Bahkan secara mikro pembangunan ekonomi yang sekarang ber wawasan manusia atau Anthropo Centris dinilai merusak ekosistem dan akhirnya ditawarkan Theo Centris, pembangunan yang berwawasan ketuhanan, dimana kegiatan ekonomi harus mempunyai etika dan mengindahkan aturan-aturan Tuhan.

Demikianlah artikel tentang 3 Idiologi ekonomi negara yang sampai saat ini berkembang di berbagai negara. Sistem Ekonomi Islam, Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Kapitalis merupakan alat untuk memajukan masyarakat dalam suatu negara, namun hanya pendekatan dan pemahaman nya saja berbeda sesuai dengan karakter wilayah atau kawasan idiologi ekonomi tersebut.

4 Contoh Bagian Penutup Pada Berbagai Jenis Proposal Yang Menarik

4 Contoh Bagian Penutup Pada Berbagai Jenis Proposal Yang Menarik

Bagian Penutup Proposal

Pada artikel ini akan membahhas tentang bagian penutup di sebuah proposal. Bagian Penutup pada proposal merupakan bagian berbeda dari bagian lainnya pada sebuah proposal. Bagian lainnya membahas tentang permasalahan dan isu serta teknis kegiatan sedangkan bagian penutup mengajak mitra atau donatur melakukan aksi atau nyaman untuk kerjasama, setidaknya dapat meninggalkan kesan akan ketertarikan dari sebuah sistematisnya sebuah proposal yang disusun.

Bagian penutup ini merupakan bagian yang harus ada di dalam penyusunan proposal. Banyak pembuat proposal yang asal-asalan dalam bagian penutup ini, padahal untuk membuat bagian penutup diperlukan susunan kata-kata yang lumayan sulit untuk disusun, karena mengandung bagaimana menyentuh si donatur atau mitra.

Read: Manfaat dan Efek Samping Daun Binahong Bagi Kesehatan

Proposal memiliki banyak jenis, kurang lebih lima di antaranya adalah yang kerap di buat yaitu. Proposal penelitian, proposal kegiatan, proposal usaha, proposal pengajuan dana, dan proposal kerjasama. Dari semua jenis proposal tersebut di atas mempunyai bagian penutup proposal kecuali proposal penelitian.

Sebenarnya, bagian penutup proposal intinya hanya dua hal yaitu; penegasan dari isi proposal dan harapan pembuat proposal. Jadi, jika kita telah mengetahui inti dari penutup proposal, maka akan lebih mudah untuk menyusun kalimat penutup proposal.

Berikut ini 4 contoh bagian penutup proposal.


Contoh penutup proposal usaha

Usaha makanan ringan makaroni

Usaha makanan makaroni ini salah satu usaha yang menjanjikan di zaman ini. sangat sering sekali para pemuda-pemudi mencari makanan ringan dan pedas menjadikan makaroni sebagai solusi yang menjanjikan. Oleh karena itu, Isnen Project berani menjajal bisnis usaha makanan ringan ini.

Contoh penutup proposal kerjasama

Kerjasama dengan Universitas

Garmen project dalam meluncurkan program terbarunya, banyak sekali melakukan kegiatan sosialisasi guna memeperkenalkan program terbaru tersebut. Seperti misalnya program konveksi ini, Garmen project dengan sigap melakukan berbagai kerjasama dengan kontrak yang fleksibel guna menarik pihak terkait. Semoga upaya ini dapat memberikan keberkahan tersendiri.

Contoh penutup proposal kegiatan

Kegiatan Isra Mi’raj

Kegiatan “Peringatan Isra Mi’raj 1441 H” ini diharapkan berjalan dengan sukses. Kepanitiaan yang tersusun dari kalangan pemuda-pemudi desa kulon sangat mengharapkan perhatian dan kerjasama dari semua pihak yang akan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan ini berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan serta tujuan yang dicita-citakan dapat tercapai.

Contoh penutup proposal pengajuan dana

Pengajuan dana kegiatan organisasi

Demikian proposal ini kami buat agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan Festival Pentas Seni dan Budaya yang akan datang. Kami sangat mengharap dukungan semua pihak agar pelaksanaan kegiatan ini dapat sukses sebagaimana yang kita harapkan.

Dari ke 4 contoh bagian penutup proposal di atas dapat kita simak bahwa keseluruhannya adalah penegasan isi bagian penutup proposal dan harapan dari pembuat proposal.