Dalam teknik Vertical Rescue penguasaan system pulley yakni hal yang sangat penting yang harus dikuasai oleh seorang penyelamat / rescuer sebab kemampuan ini kerap dipakai dalam proses penyelamatan korban ke titik yang lebih aman. Sistem pulley ini dipakai disemua teknik penyelamatan menyerupai dalam hauling system, lowering sistem, maupun suspention system.
Sebenarnya ada banyak system pulley mulai dari system pulley 1.1, 2.1, 3.1, 4.1, 5.1 hingga ada yang 9.1,tetapi hanya ada tiga sistem pulley yang biasa di terapkan dalam Vertical Rescue yaitu system 1.1 atau lebih dikenal dengan A system, system 3.1 atau Z system, dan terakhir system 5.1 atau M system. Kaprikornus pada postingan kali ini penulis membatasi hanya membahas ketiga system pulley tersebut saja.
Baca juga: Teknik - teknik dalam Panjat Tebing
Sistem Pulley
Pulley atau dimasyarakat umum lebih dikenal dengan Katrol yakni roda dengan alur disepanjang sisinya untuk menampatkan tali, Pulley dipakai untuk mengurangi friksi pada tali juga dipakai untuk mengubah arah kerja tali sehingga proses pemindahan beban menjadi lebih ringan.
(System Pulley : A System) |
A System
Dari gambar sanggup dilihat sebuah beban dihubungkan dengan tali kemudian tali tersebut melewati sebuah pulley dan kembali lagi ke bawah. Sistem ini yakni yang paling sederhana, mempunyai rasio 1.1 artinya setiap tarikan sepanjang 1 meter akan mengangkat beban setinggi 1 meter juga. Pada A System ini jumlah perjuangan yang diharapkan untuk mengangkat beban yakni sama dengan berat beban tersebut jadi belum ada laba mekanis apapun pada system ini, system ini hanya mengubah arah gaya tarik saja.
Kalau tanpa pulley anda harus menarik ke atas dengan menambah sebuah pulley pada system ini anda bisa menarik ke bawah yang biasanya lebih efesien. Oleh sebab itu pulley pada system ini disebut juga pulley pengarah (rederect). Sistem ini biasa dipakai untuk beban yang tidak terlalu berat dibidang yang tidak terlalu miring atau jikalau banyak terdapat tenaga penarik.
Sistem ini yakni yang paling sering dipakai dalam vertical rescue, sering diaplikasikan mulai dari medan yang tidak terlalu terjal maupun dimedan curam. Selain instalasinya gampang system ini juga memperlihatkan laba mekanik yang sesuai untuk mengangkat beban 1 atau 2 orang, selain itu dengan sedikit modifikasi system ini bisa dengan gampang diubah menjadi M Sistem (system 5.1). Z Sistem ini mempunyai rasio 3.1 artinya setiap tarikan sepanjang 3 meter akan mengangkat beban setinggi 1 meter.
Perhatikan gambar, sebab pada system ini terdapat pulley yang bergerak maka sehabis menarik dengan jarak tertentu anda harus selalu mengatur ulang (me-reset) pulley tersebut ke posisi semula.
Misalnya ada 3 meter jarak antara pulley dalam system maka anda harus me-reset ulang posisi pulley sehabis menarik 3 meter tali dan beban akan terangkat setinggi 1 meter, jadi jikalau anda harus menaikan beban setinggi 10 meter berarti anda harus mereset ulang sebanyak 10 kali.
Misalnya ada 3 meter jarak antara pulley dalam system maka anda harus me-reset ulang posisi pulley sehabis menarik 3 meter tali dan beban akan terangkat setinggi 1 meter, jadi jikalau anda harus menaikan beban setinggi 10 meter berarti anda harus mereset ulang sebanyak 10 kali.
M System
M System (5.1) dipakai apabila instalasi Z System (3.1) tidak mempunyai daya tarik yang cukup dalam proses evakuasi, hal ini dimungkinkan sebab cukup gampang untuk mengkonversi dari Z sistem ke M sistem. Anda bisa menarik beban dengan lebih ringan memakai system ini.
M system mempunyai rasio 5.1 artinya untuk mengangkat beban setinggi 1 meter anda harus menarik tali sepanjang 5 meter. Kelemahan dari system ini yakni anda harus memakai banyak tali untuk mengangkat beban dalam jarak dekat. Bahkan untuk mengangkat beban setinggi 10 meter anda harus menarik tali sepanjang 50 meter ditambah lagi anda harus sering mereset ulang sistemnya. Dalam instalasi system pulley, penggunaan prusik bisa diganti dengan alat Ascender menyerupai Jumar atau yang lain sesuai kebutuhan dalam sistem.
0 Comments
Posting Komentar