Tour Guide - Untuk menjadi seorang tour guide atau pemandu wisata, Anda perlu membekali diri dengan pengetahuan, keterampilan serta persyaratan administrasi dengan lengkap.
Pekerjaan menjadi tour guide atau pemandu wisata sangat dinamis sehingga Anda sebaiknya selalu meningkatkan kualitas diri agar bisa menjadi pemandu wisata yang handal. Pemandu wisata rata-rata mendapatkan penghasilan rentang 4 juta - 7 juta perbulannya.
Cara menjadi Tour guide / pemandu wisata
Berikut 8 cara menjadi Tour Guide yang handal :
1. Tentukan di mana Anda ingin bekerja
Sebelum Anda memikirkan tentang persyaratan menjadi tour guide, sebaiknya tentukan dulu di mana Anda ingin bekerja.
Tour guide memiliki spesialisasi dan lisensi untuk tempat-tempat tertentu saja sesuai dengan kapasitasnya.
Seorang tour guide yang memiliki lisensi untuk memandu wisatawan di Pulau Alor, belum tentu bisa menjadi pemandu di tempat lain, misalnya di Candi Borobudur.
Oleh karenanya, sangat penting untuk menentukan terlebih dahulu destinasi wisata mana yang paling Anda sukai agar bisa memaksimalkan usaha untuk mempelajari destinasi tersebut serta mencari lowongan kerja tour guide di destinasi tersebut. Tentu lebih menyenangkan jika bekerja di destinasi yang menjadi favorit kita.
2. Cari Institusi Pendidikan untuk Tour Guide
Menjadi seorang tour guide haruslah memiliki wawasan serta pendidikan yang mendukung kemampuan memandu wisatawan.
Seorang tour guide tidak hanya dituntut untuk menyampaikan penjelasan mengenai suatu destinasi secara menyenangkan, tetapi juga harus menguasai cara memandu serta standar dalam pemanduan wisatawan agar pengalaman yang dirasakan oleh wisatawan dapat lebih maksimal.
Tour guide juga merupakan salah satu “ujung tombak” dari kepariwisataan Indonesia. Jika apa yang disampaikan oleh tour guide tidak benar atau membuat wisatawan bosan bahkan jengkel, maka bisa-bisa destinasi tersebut akan mendapat citra buruk dari para wisatawan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk terlebih dahulu mengikuti pendidikan tour guide baik dalam institusi pendidikan tinggi seperti di perguruan tinggi Jurusan Usaha Perjalanan Wisata maupun lembaga pelatihan tour guide seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia.
3. Pelajari terus destinasi favorit Anda
Sembari belajar di institusi pendidikan maupun pelatihan tour guide yang Anda pilih, Anda tetap bisa memfokuskan diri untuk terus menambah informasi mengenai destinasi wisata favorit yang sudah Anda tentukan sebelumnya.
Kuasai dengan penuh segala informasi yang berhubungan dengan kepariwisata dari destinasi wisata favorit Anda tersebut, bahkan tambahkan juga sedikit informasi umum karena tidak jarang wisatawan menanyakan hal-hal yang diluar dari kepariwisataan seperti tingkat pendapatan masyarakat lokal di destinasi tersebut dan lain sebagainya.
Selain itu, kuasai juga bahasa asli dari destinasi tersebut agar dapat memudahkan komunikasi Anda dengan masyarakat lokal. Terlebih jika Anda bukanlah warga asli dari destinasi wisata yang Anda senangi tersebut.
4. Ikuti program Escorting dengan baik
Escorting merupakan istilah yang digunakan untuk kerja praktik di bidang pemanduan wisata. Biasanya lembaga pendidikan maupun pelatihan tour guide sudah melakukan kerjasama dalam program escorting ini dengan beberapa agen perjalanan maupun biro pariwisata.
Anda bisa melakukan escorting di berbagai biro perjalanan wisata yang menerima tambahan pemandu wisata. Escorting terbagi menjadi 3 tahap. Pada tahapan pertama, Anda hanya diperbolehkan untuk melihat dan mengamati pemandu wisata senior sembari mencatat apa-apa saja yang menurut Anda penting.
Pada tahap selanjutnya, Anda diizinkan untuk memandu sebagian perjalanan wisata yang Anda ikuti. Jika dirasa Anda sudah cukup mampu untuk memadu wisatawan secara baik, maka Anda diizinkan untuk melakukan pemanduan wisata secara mandiri.
5. Dapatkan lisensi tour guide / Pemandu Wisata
Setelah lulus dari pendidikan atau pelatihan pariwisata, langkah selanjutnya adalah mendapatkan lisensi pramuwisata dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang tepatnya dilaksanakan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata.
Lisensi ini akan berguna sebagai kartu identitas Anda. Tanpa lisensi Anda tidak diizinkan memandu wisatawan. Persyaratan untuk mendapatkan lisensi dapat berbeda-beda di masing-masing provinsi. Namun secara umum persyaratannya adalah:
- Pernah mengikuti program escorting di agen perjalanan atau biro pariwisata
- Usia minimal 22 Tahun (bisa berbeda di masing-masing provinsi)
- Menguasai setidaknya 1 bahasa asing
- Menguasai bahasa daerah (di destinasi tempat bekerja)
- Paham dengan budaya daerah (di destinasi tempat bekerja)
- Persyaratan lain sesuai dengan peraturan daerah masing-masing provinsi
- Lisensi pramuwisata ini memiliki masa berlaku selama 1 tahun. Ini berarti Anda harus mendaftar ulang setiap 1 tahun sekali.
Perlu Anda ketahui, tour guide yang tidak berlisensi atau lisensinya sudah habis masa berlakunya namun tetap memaksakan diri melakukan pemanduan wisata akan dikenakan sanksi berupa hukuman kurungan penjara.
6. Kenali perbedaan Freelance Guide dan Staff Guide
Ada dua jenis pemandu wisata yang perlu Anda ketahui, yaitu pemandu wisata lepas / freelance guide dan pemandu wisata staff / staff guide.
Seperti namanya pemandu wisata lepas tidak terikat oleh satu biro perjalanan sehingga Anda bisa memilih kapan dan dengan biro perjalanan mana Anda ingin bekerja.
Namun, sayangnya pemandu wisata lepas tidak memiliki gaji tetap, sehingga akan sangat sulit untuk mendapat pemasukan dari pekerjaan pemanduan wisata pada saat sedang musim sepi.
Beda halnya dengan pemandu wisata staff yang memiliki gaji tetap baik ketika sedang musim ramai maupun musim sepi.
Pemandu wisata staff terikat oleh satu biro perjalanan dan Anda juga dituntut untuk selalu siaga di biro tersebut.
Sebagian besar pekerjaan pemanduan wisata diisi oleh pemandu wisata lepas. Hal ini tidak hanya karena profesi pemandu wisata dijadikan kebanyakan orang sebagai pekerjaan sampingan, tetapi juga berhubungan dengan strategi finansial dari agen perjalanan atau biro pariwisata.
7. Saatnya melamar pekerjaan
Setelah anda mendapatkan pemahaman dan persiapan yang mumpuni dibidang pemanduan wisata, kini saatnya Anda melamar pekerjaan.
Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, anda bisa melamar menjadi freelance guide maupun staff guide.
Jika Anda diterima bekerja menjadi freelance guide, maka ini merupakan kesempatan Anda untuk membangun jaringan dengan berbagai agen perjalanan maupun biro pariwisata dan meningkatkan citra positif Anda agar dikenal sebagai pemandu wisata yang handal.
8. Tingkatkan terus kualitas Anda
Seorang pemandu wisata yang handal tidak akan pernah berhenti untuk belajar. Ini juga berhubungan dengan pekerjaan pemandu wisata yang tidak kaku.
Meskipun destinasi wisata tempat Anda memandu wisatawan tidak berubah banyak setiap waktunya, namun tentu materi yang Anda sampaikan kepada wisatawan akan mengalami perubahan.
Ini dikarenakan Anda harus mengkombinasikan antara menyampaikan penjelasan tentang destinasi wisata dengan memberikan hiburan kepada wisatawan.
Agar wisatawan dan Anda sendiri tidak bosan dengan penyampaian yang Anda berikan, tidak ada salahnya untuk terus meningkatkan kualitas diri Anda dengan terus belajar informasi baru baik informasi umum maupun informasi mengenai destinasi tempat Anda memandu wisatawan.
Bisa saja suatu saat di destinasi Anda akan diadakan pembangunan ataupun perombakan, ini tentu dapat menjadi pengetahuan tersendiri bagi wisatawan jika Anda menyampaikannya. Dengan menyampaikan informasi yang selalu diperbaharui, Anda bisa memaksimalkan pengalaman yang didapat oleh wisatawan.