Sumur Gumuling Masjid Bawah Tanah, Tempat Ibadah Para Raja di Yogyakarta
Lorong Masjid Bawah Tanah Sumur Gumuling Foto: Instagram |
Yogyakarta banyak memiliki tempat wisata unik selain dari keindahan alam dan pantai nya yang sudah menjadi tujuan wisata mancanegara dan domestik. Salah satu tempat wisata unik di Yogyakarta adalah Sumur Gumuling Masjid dibawah tanah.
Dua Ratus tahun yang lalu dari beberapa sumber Sumur Gumuling yang berarsitektur Jawa - Portugis adalah masjidnya para Raja-raja Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, gumuling yang dalam Jawa berarti berputar dalam lingkaran, dan terdapat sebuah sumur di tengah bangunan sehingga menyerupai teater melingkar dengan telaga buatan di tengah serta rongga ditengahnya.
Baca juga: Candi Ratu Boko, Tempat Wisata Yogyakarta untuk Menyaksikan Sunset
Sumur Gumuling masih bagian dari kompleks pesanggrahan Taman Sari Yogyakarta, dan masjid yang di bangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758 M. Untuk menuju Sumur Gumuling dulu ada dua buah jalan yaitu melalui gerbang barat dan gerbang timur. Sebenarnya gerbang – gerbang ini adalah bagian dari urung – urung (gorong – gorong). Gerbang barat saat ini hanya tinggal sisa – sisanya saja karena telah runtuh sehingga tidak mungkin dilewati, sedangkan gerbang timur masih dalam kondisi yang cukup baik dan urung – urungnya pun masih bisa dilewati.
Sumur Gumuling, foto: @pesonaid_travel |
Keunikan Masjid Bawah Tanah Sumur Gumuling
Menurut cerita yang beredar jika berjalan melalui gerbang timur menuju gerbang barat maka akan sampai ke pantai laut selatan tepatnya di Parangtritis, sekarang jalan tembus tersebut sudah ditutup.
Sumur Gumuling terdiri 2 lantai, pada waktu itu lantai 2 diperuntukan untuk imam dan jemaah pria, sedangkan lantai dasar diperuntukan untuk jemaah wanita. Meski berada di lantai bawah cahaya dan udara tetap masuk dengan baik disebabkan desain ruang tengah yg seperti cincin memiliki atap terbuka sehingga udara dan cahaya bisa masuk dengan leluasa. Inilah yang membuat design / bentuk masjid Sumur Gumuling banyak membuat orang terkagum – kagum.
Secara fungsi, lorong tersebut memang sengaja dibuat untuk mengelabui penjajah Belanda. Tepat di ujung lorongnya, terdapat area melingkar dengan satu titik di tengah yang dihubungkan oleh lima tangga di sekitarnya.
Lorong Masjid Bawah Tanah, Sumur Gumuling. foto: @feri_ekasulastyo |
Selama ini memang belum diketahui secara pasti siapa arsitek yang membangun Tamansari.
Namun, menurut ahli dari luar negeri J Groneman, Pesanggrahan Tamansari dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I. Pelaksananya adalah Tumenggung Mangun dipuro dan di bantu Lurah Dawelengi. Dalam catatannya, J Groneman mengatakan, dalam proses pembangunan, Tumenggung Mangundipuro dua kali ke Batavia untuk mencari inspirasi bangunan gaya Eropa. Karena itu, bangunan Pesanggrahan Tamansari memiliki gaya Jawa dan Eropa.
Sumur Gumuling memiliki ketebalan tembok kurang lebih 1,25 meter. Sebab di sebelah utara, barat, dan selatan Sumur Gumuling dahulu merupakan segaran atau lautan, istilah orang jaman dahulu untuk menyebut kolam besar tempat penampungan air.
Baca juga: Pantai Goa Cemara, Tempat Wisata Fotogenik dan Instagramable Yogyakarta
Letak Sumur Gumuling yang dikelilingi air membuat udara di dalamnya sejuk sehingga sangat nyaman dan bisa digunakan untuk melaksanakan ibadah lima waktu dengan khusyuk. Meskipun Sumur Gumuling dikelilingi air, bangunannya tidak runtuh karena temboknya setebal 1,25 meter dan pembangunannya tidak menggunakan semen. Kolam segaran ini dihubungkan dengan kolam segaran yang mengelilingi Pulo Gedong yang luasnya 155×125 meter.
Air untuk memenuhi dua kolam segaran ini diambil dari Sungai Winongo dan Gajah Wong. Bekas saluran airnya masih ada, yakni berukuran 30×360 meter yang memotong jalan di sebelah utara Regol Gadung Mlati. Sehingga, jalan tersebut dilengkapi dengan jembatan gantung. Sedangkan di sebelah barat jembatan gantung ada panggung yang digunakan untuk melihat aktivitas perahu di kolam segaran.
Gerbang Masjid Bawah Tanah Sumur Gumuling. foto: @naiia119 |
Lokasi Sumur Gumuling
Lokasi Sumur Gumuling sendiri berada tepat di utara pemandian taman sari, atau bisa juga jika pengunjung memasukinya lewat Pasar Ngasem karena posisinya tepat di sebelah selatannya. Untuk yang belum tahu lokasi Taman Sari bisa melalui Alun – alun Utara ambil arah Pasar Ngasem lewat jalan sebelah barat Kraton Yogyakarta, sesampainya di pertigaan Ngasem belok ke kiri (timur), ikuti jalan hingga bertemu barisan tembok putih, dari situ akan ada petunjuk arah ke Taman Sari (Water Castle).
Nah bagi anda yang ingin melakukan perjalanan atau berwisata ke kota pelajar yogyakarta, jangan hanya singgah di Malioboro. Objek Wisata Sumur Gumuling bisa menjadi tujuan wisata anda yang ingin melihat kebudayaan dan arsitektur masjid bawah tanah yang telah dibangun ratusan tahun yang lalu.
Taman Sari Yogyakarta. foto: @supsupjjang |