Wisata Religi - Destinasi wisata Jabal Magnet menjadi tempat wisata populer baru di Madinah Arab Saudi, dan menjadi Daya Tarik Sendiri Bagi Para Jamaah Umroh dan Haji.
Satu dekade terakhir, objek wisata religi ini biasa dikunjungi oleh jamaah haji atau pun umrah, dan tidak ada hubungannya dengan ziarah. Jamaah dari Indonesia menamakannya sebagai Jabal Magnet.
Penamaan Jabal Magnet hanya dikenal di kalangan wisatawan Indonesia. Warga asli di Madinah sendiri menyebutnya Manthaqotul Baido (tanah putih). Objek wisata ini Jabal Magnet terletak kira-kira 60 kilometer dari Kota Madinah dengan lokasi kanan kiri terdapat perbukitan.
Namanya memang tak setenar objek wisata bersejarah lainnya yang ada di kota suci Madinah dan Makkah, seperti Jabal Uhud, Baqi’ Jabal Rahmah, dan lainnya. Akan tetapi Jabal Magnet (Bukit Magnet) setiap tahunnya kerap dikunjungi jutaan manusia dari berbagai belahan dunia yang sedang menunaikan haji dan umrah atau pun sekedar wisata religi.
Menurut cerita yang beredar, Jabal Magnet pertama kali dikenal setelah ada pesawat terbang yang melintasi kawasan itu, namun tiba-tiba kecepatan pesawat berkurang dengan sendirinya. Bila anda berkunjung ke Jabal Magnet adalah hal yang menakjubkan, anda dapat melihat di kiri kanan jalan raya yang halus menuju Jabal Magnet, terdapat bukit-bukit batu yang kokoh dan tandus membentang sejauh mata memandang.
Diantara jalan raya dan bukit batu terdapat pohon-pohon kurma yang tumbuh menghijau. Jabal Magnet, memang suatu fenomena alam yang menarik. Sepanjang jalan, tidak ada batuan magnet yang akan anda temukan pada bukit-bukit yang kita lewati. Namun menurut warga sekitar, magnet itu jauh di dalam bumi.
Saat anda bekunjung ke sana, maka pada tempat-tempat tertentu terasa seakan ada kekuatan magnet yang begitu besar, sehingga mampu menarik kendaraan bus yang penuh penumpang tanpa membutuhkan bantuan mesin. Penumpang dapat merasakan bus melaju dengan kondisi mesin dimatikan yakni dari bendungan air yang letaknya tak jauh dari putaran hingga bukit menjelang belokan ke Madinah.
Setelah sekitar kendaraan bus melaju lima kilometer, kecepatan mobil mulai berkurang sedikit demi sedikit, padahal jalan dalam keadaan menurun. Akhirnya, kendaraan bus memiliki kecepatan lambat saat berada di depan bendungan air. Sebaliknya, saat arah pulang dari Jabal Magnet, gas mobil akan terasa sangat berat sehingga mencapai kembali bendungan air.
Jabal Magnet kemudian menjadi cerita keajaiban buat sebagian jamaah haji atau pun jamaah umrah, bahkan ada yang sampai mengagungkan tempat tersebut. Maka oleh karena itu, Pemerintah Saudi Arabia, sempat menutup lokasi tersebut pada musim haji tahun 2012, untuk menghindari "pengkultusan" lokasi itu. Karena, sebenarnya, Jabal Magnet bukanlah salah satu bagian dari tempat untuk diziarahi oleh para jemaah haji atau pun umrah.
Secara keilmuan, menurut fisikawan, membenarkan dengan pengukuran GPS, efek magnet di Manthaqotul Baido ini hanya semata ilusi. Ilusi yang disebabkan oleh landscape Jabal magnet. Posisi pohon dan lereng di daerah sekitar, atau garis cakrawala yang melengkung dapat menipu mata.
Sehingga apa yang terlihat menaiki tanjakan, sesungguhnya menuruni tanjakan. Tentu saja tidak semua bagian di daerah itu bisa menimbulkan efek ilusi, hanya pada titik tertentu dengan kondisi tertentu yang memungkinkan efek ini terjadi.
Sesungguhnya, yang terjadi di "Jabal Magnet" adalah bias sudut pandang dan sudut yang ganjil. Di lokasi ini memiliki cakrawala yang sepenuhnya atau sebagian besar terhalangi, sehingga sulit bagi mata manusia untuk menilai kemiringan permukaan. Jika kita berada di dalam mobil, posisi kita semakin sulit mencari titik referensi yang handal, ditambah ilusinya oleh indera, keseimbangan tubuh, khususnya bila kemiringan lereng ini kecil.
Akibat lain dari tidak adanya referensi, adalah benda yang secara normal dianggap tegak lurus tanah (seperti pepohonan) dikira memang tegak lurus, padahal tidak. Ilusi ini serupa dengan ilusi kamar Ames, dimana bola dapat terlihat bergulir melawan gravitasi. Pengetahuan ilmiah inilah yang membuat SGS (Saudi Geological Survey) tidak pernah heboh mengenai adanya "Jabal Magnet." Jadi, begitulah kira-kira rahasia si "Jabal Magnet" ini.
Mata manusia dan otak dapat dengan mudah dibohongi sehingga berpikir kalau hukum fisika dapat berubah, namun yang ada hanyalah penyimpangan sudut pandang dan sudut yang ganjil. Apa yang dimiliki oleh semua lokasi gravitasi terbalik ini adalah cakrawala yang sepenuhnya atau sebagian besar terhalangi.
Akibatnya, sulit bagi mata manusia untuk menilai kemiringan sebuah permukaan. Tidak adanya titik referensi yang handal, diperkuat ilusinya oleh indera keseimbangan tubuh, khususnya bila kemiringan lereng ini kecil. Akibat lain dari tidak adanya referensi adalah benda yang secara normal dianggap tegak lurus tanah (seperti pepohonan) dikira memang tegak lurus, padahal ia berbaring. Ilusi ini serupa dengan ilusi kamar Ames, dimana bola dapat terlihat bergulir melawan gravitasi.
Tapi, benarkah Jabal Magnet memiliki magnet yang bisa menarik mobil ukuran kecil atau bahkan bus? Mengutip pengamat geologi, Ma'rufin, bahwa secara geologis, fenomena Jabal Magnet bisa dijelaskan dengan logika.
Hal ini karena Kota Madinah dan sekitarnya berdiri di atas Arabian Shield tua yang sudah berumur 700-an juta tahun. Kawasan itu berupa endapan lava alkali basaltik (theolitic basalt) seluas 180 ribu km persegi (km) yang berusia muda (muncul 10 juta tahun silam dengan puncak intensitas dua juta tahun silam).
Lava yang bersifat basa itu muncul ke permukaan bumi dari kedalaman 40-an kilometer melalui zona rekahan sepanjang 600 km yang dikenal sebagai Makkah-Madinah-Nufud Volcanic Line.
Selain di Madinah, fenomena tersebut bisa ditemui di ratusan bukit gravitasi di seluruh dunia, seperti di Ladakh (India), Gunung Halla (Korea), Frankin Lakes (AS), Pennsylvania (AS), Orroroo (Australia), New Brunswick (Kanada), dan Gansu (Cina). Di AS saja, ada 40 bukit 'magnet' tersebar di 23 negara bagian.
Demikianlah ulasan singkat mengenai destinasi wisata madinah Jabal Magnet yang merupakan tempat wisata yang saat ini semakin meningkat pengunjungnya.