Langkat adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara yang terdiri dari 23 kecamatan. Nama Langkat tak lepas dari sejarah kesultanan Melayu yang dulunya dikenal memiliki daerah kesultanan yang cukup luas. Nama Kesultanan Langkat kemudian diabadikan sebagai nama kabupaten yang mayoritas penduduknya adalah Melayu dan Karo.
Berbicara tentang pariwisata Langkat, kebanyakan orang akan berfikir tentang destinasi wisata alam di kawasan Bukit Barisan. Langkat telah menjadi tujuan melancong bagi turis lokal maupun turis asing semenjak dulu. Sebut saja Tangkahan yang dijuluki sebagai the hidden paradise of Sumatra, Jadi, kamu masih berfikir 100 kali untuk jalan-jalan ke Sumatera Utara?
Untuk kamu yang masih bingung, berikut kami paparkan tempat wisata di Kabupaten Langkat, semoga kamu semakin bingung memilih tujuan wisata kamu nantinya.
Kawasan Ekowisata Tangkahan berada di Kecamatan Batang Seranagn. Hamparan hutan rimba yang menyelimuti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang menyimpan ribuan macam Flora serta berbagai jenis Fauna seperti Orang Utan, Harimau Sumatera, Kedih, gajah dan beberapa jenis burung langka yang dilindungi seperti Kuaw, Merak dan Enggang, menjadikan alam tangkahan begitu memukau dan mempesona. Terdapat juga fauna langka yang tetap dilestarikan seperti bunga bangkai raflesia yang mengundang wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.
Air sungai Batang Serangan yang banyak dihuni jenis-jenis ikan tawar seperti jurung, sibarau, can-can dan lain-lain sangat menjanjikan sebagai tempat rekreasi memancing. Dilokasi ini juga telah tersedia 3 buah Cottage atau pondok wisata yang dibangun di kesunyian rimba kawasan ini.
Bagi mereka yang berjiwa petualangan, objek ini sangat menantang untuk melakukan aktifitas tracking, Tubbing, camping atau ingin menikmati perjalanan di seputar kawasan dengan menunggang gajah. Di tempat ini juga kita dapat menjumpai dan menikmati air panas, air terjun serta gua-gua yang begitu fantastis.
Ekowisata Tangkahan ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Lokasi yang berjarak sekitar 90 km dari kota Binjai memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Kawasan ini selalu menjadi tempat dilakukannya berbagai kegiatan-kegiatan seminar oleh beberapa LSM yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan.
Taman Nasional Gunung Leuser memiliki sebuah objek ekowisata terkenal bernama Bukit Lawang. Sebelumnya, Bukit Lawang dikenal dengan nama pemandian Kepala Paret karena di tempat ini terdapat pintu air utama untuk mengairi persawahan di Desa Timbang Lawan. Setelah banjir bandang yang meluluhlantakkan kawasan ini pada November 2003 lalu, Bukit Lawang kembali dibangun menjadi salah satu tempat wisata yang patut dikunjungi di Sumatera Utara.
Bukit Lawang terletak sekitar 120 km dari kota medan, dapat ditempuh menggunakan bus antarkota sekitar 3-4 jam perjalanan dari pusat kota. Anda dapat menggunakan bus antarkota dengan rute dari pusat kota, naik angkot atau betor dan turun di terminal bus Pinang Baris, kemudian dari terminal naik bus jurusan Bukit Lawang.
Lau Balis adalah salah satu pertunjukan alam tersembunyi. Air terjun yang memiliki nama lain air terjun Tongkat ini adalah sebuah air terjun yang mengaliri Sungai Sei Bingai. Airnya bermuara ke Selat Malaka. Disebut air terjun Tongkat, karena dari bibir air terjun ada kayu besar yang berdiri menyandar. Menurut masyarakat sekitar, diperkirakan sudah lebih dari 20 tahun kayu tersebut menyandar di sana.
Air terjun ini letaknya di Desa Rumah Galo, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Untuk menuju Desa Rumah Galo ini harus ditempuh selama lebih kurang 3 jam menaiki sepeda motor. Jika berangkat dari Kota Medan, turis bisa melewati Kota Binjai lalu belok ke kiri dari samping Binjai Supermall. Perjalanan akan terus menanjak selama lebih kurang 1 jam.
1. Wisata Tangkahan (The Hidden Paradise in Sumatra)
Kawasan Ekowisata Tangkahan berada di Kecamatan Batang Seranagn. Hamparan hutan rimba yang menyelimuti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang menyimpan ribuan macam Flora serta berbagai jenis Fauna seperti Orang Utan, Harimau Sumatera, Kedih, gajah dan beberapa jenis burung langka yang dilindungi seperti Kuaw, Merak dan Enggang, menjadikan alam tangkahan begitu memukau dan mempesona. Terdapat juga fauna langka yang tetap dilestarikan seperti bunga bangkai raflesia yang mengundang wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.
Air sungai Batang Serangan yang banyak dihuni jenis-jenis ikan tawar seperti jurung, sibarau, can-can dan lain-lain sangat menjanjikan sebagai tempat rekreasi memancing. Dilokasi ini juga telah tersedia 3 buah Cottage atau pondok wisata yang dibangun di kesunyian rimba kawasan ini.
Bagi mereka yang berjiwa petualangan, objek ini sangat menantang untuk melakukan aktifitas tracking, Tubbing, camping atau ingin menikmati perjalanan di seputar kawasan dengan menunggang gajah. Di tempat ini juga kita dapat menjumpai dan menikmati air panas, air terjun serta gua-gua yang begitu fantastis.
Ekowisata Tangkahan ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Lokasi yang berjarak sekitar 90 km dari kota Binjai memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Kawasan ini selalu menjadi tempat dilakukannya berbagai kegiatan-kegiatan seminar oleh beberapa LSM yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan.
2. Wisata Bukit Lawang
Taman Nasional Gunung Leuser memiliki sebuah objek ekowisata terkenal bernama Bukit Lawang. Sebelumnya, Bukit Lawang dikenal dengan nama pemandian Kepala Paret karena di tempat ini terdapat pintu air utama untuk mengairi persawahan di Desa Timbang Lawan. Setelah banjir bandang yang meluluhlantakkan kawasan ini pada November 2003 lalu, Bukit Lawang kembali dibangun menjadi salah satu tempat wisata yang patut dikunjungi di Sumatera Utara.
Bukit Lawang terletak sekitar 120 km dari kota medan, dapat ditempuh menggunakan bus antarkota sekitar 3-4 jam perjalanan dari pusat kota. Anda dapat menggunakan bus antarkota dengan rute dari pusat kota, naik angkot atau betor dan turun di terminal bus Pinang Baris, kemudian dari terminal naik bus jurusan Bukit Lawang.
3. Wisata Air Terjun Lau Balis
Lau Balis adalah salah satu pertunjukan alam tersembunyi. Air terjun yang memiliki nama lain air terjun Tongkat ini adalah sebuah air terjun yang mengaliri Sungai Sei Bingai. Airnya bermuara ke Selat Malaka. Disebut air terjun Tongkat, karena dari bibir air terjun ada kayu besar yang berdiri menyandar. Menurut masyarakat sekitar, diperkirakan sudah lebih dari 20 tahun kayu tersebut menyandar di sana.
Air terjun ini letaknya di Desa Rumah Galo, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Untuk menuju Desa Rumah Galo ini harus ditempuh selama lebih kurang 3 jam menaiki sepeda motor. Jika berangkat dari Kota Medan, turis bisa melewati Kota Binjai lalu belok ke kiri dari samping Binjai Supermall. Perjalanan akan terus menanjak selama lebih kurang 1 jam.