Gambar Ikan Belida |
Travellink Info - Ikan belida merupakan ikan di perairan air tawar yang memiliki nilai komersial dan telah banyak dimanfaatkan, terutama sebagai ikan hias maupun untuk konsumsi. Dewasa ini banyak sekali jenis ikan di wilayah perairan Indonesia yang sudah dikategorikan ikan langka dan atau terancam punah di alam. Salah satunya adalah ikan Belida.
Kenapa ikan belida mahal? Pengaruh pasar juga memberikan kontribusi dalam kepunahan jenis ikan belida. Harga ikan belida tergantung pada kualitas dan ukuran. Semakin besar ukuran ikan membuat harga ikan belida semakin mahal.
Ikan belida yang sudah banyak dikenal di Indonesia ada 2 (dua) jenis yaitu
- Notopterus yang memiliki nama local lopis/belida dan nama inggrisnya Bronze Featherback
- Chilata yang memiliki nama local belida/ikan pipih (Kalimantan) dan nama Inggrisnya Clown Knifefish.
Nama lain ikan belida (Chitala lopis) di masyarakat banjar menyebutnya ikan pipih, sangat sulit untuk di temukan dan tertangkap oleh nelayan. oleh karena itu harga jenis ikan hias ini sangatlah mahal. Misalnya harga ikan belida albino, ikan belida bangkok, dan ikan belida hitam. Hal ini dikarenakan perbedaan genetik dan pigmen pada kulit ikan, perbandingan dari ikan belida biasa dengan ikan belida albino yaitu 1:100.
Morfologi Ikan Belida:
Bentuk morfologi dari kedua jenis ikan ini secara umum memiliki banyak kemiripan, seperti sirip ekor langsung bersambungan dengan sirip anal, sirip punggung kecil seperti bulu. Tubuh agak licin, bagian atas kehitaman agak kelabu, bagian bawah keperakan.
Ciri ciri dan Jenis Ikan belida
Tetapi ada pula ciri-ciri khusus yang membedakan ikan belida, yaitu antara lain :
1. Jenis Belida Notopterus
- Bentuk kepala dekat punggung hampir lurus, kadang sedikit cembung, rahang tidak memanjang dengan meningkatnya umur, hanya memanjang kira-kira di bagian belakang batas mata.
- Sisik preperculum 6 – 8, 99 – 111, jari-jari pada sirip dubur, 28 – 37 pasang duri kecil, disepanjang perut
- Badan seluruhnya berwarna coklat
- Ikan muda memiliki banyak pita hitam tegak
- Panjang maksimal 60 cm (panjang standar)
- Penyebaran : Langkat, Asahan, Deli, Serdang, Agam, Indragiri Hulu, Kampar, Jambi, Tanjung Jabung, Ogan Komering Ilir, Lampung Utara, Ketapang, Pontianak, Kapuas, Sanggau, Kotawaringin Timur, Barito, Banjarmasin, Samarinda, Palangkaraya, Berau.
2. Jenis Belida Chilata chilata
- Bentuk kepala dekat punggung cekung, rahang semakin panjang sesuai dengan meningkatnya umur sampai jauh melewati batas belakang mata pada specimen besar.
- Sisik preoperculum lebih dari 10 baris, 117 – 127 jari-jari pada sirip dubur, 43 – 49 pasang duri kecil di sepanjang perut
- Pola warna mengalami perubahan tergantung umurnya
- Panjang maksimal 122 cm (panjang standar)
- Penyebaran : Jawa, Sumatera, dan Kalimantan
Baca Juga : Redfin Shark, Jenis Ikan Hias Air Tawar
Perkembangbiakan ikan belida
Ikan belida bersifat carnivore dengan makanannya berupa ikan-ikan kecil, larva insekta dan udang, dan mencari makanan pada malam hari (nocturnal). Pemijahan dapat ditandai dengan berenang berpasangan sewaktu-waktu meloncat ke permukaan.
Pada pembuahan, telur diletakkan di dahan/ranting tumbuhan air dan dilindungi oleh ikan jantan. Penetasan berkisar antara 6 – 7 hari, dan memijah setahun sekali selama bulan Mei hingga Agustus.
Bentuk Ancaman ikan belida yang sudah mulai langka:
- Penangkapan ikan belida berlebihan (over fishing)
- Kerusakan dan fragmentasi habitat.
- Konversi/Pengalihan fungsi kawasan Perikanan
- Masuknya Spesies asing (alien species) baik secara alami maupun sengaja diintroduksikan ke dalam perairan
- Pencemaran
- Penebangan hutan
Upaya Pelestarian ikan belida yang sudah mulai langka:
- Penentuan resevart ikan (konservasi in-situ)
- Penangkaran (konservasi ek-situ)
- Restocking
- Penegakan hukum
- Kearifan lokal
- Sosialisasi kepada masyarakat.
Demikianlah artikel tentang ikan belinda yang sudah langka dan hampir punah, semoga menjadi referensi untuk dapat kita lakukan upaya pelestarian, sehingga satwa air endemik di nusantara tetap terjaga.