Ikan Hiu Bambu Langka, Spesies yang dapat Berjalan didasar Laut

Ikan Hias Air Tawar , Ikan Hiu , Ikan Langka   

Ikan Hiu Bambu

Ikan Hiu Bambu Spesies langka- Hiu merupakan salah satu makhluk yang penting dan menghuni laut. Mereka merupakan fosil hidup yang telah berada di lautan selama 450 juta tahun dan menguasai lautan bahkan sebelum dinosaurus menguasai daratan. Sebagai predator puncak dilaut, hiu memegang peranan penting dalam ekosistem dengan mengendalikan dan memelihara spesies yang lebih rendah pada rantai makanan.

Hiu terdiri dari kelompok spesies yang unik dan sangat banyak, setiap spesies dapat beradaptasi dengan sangat baik sesuai dengan lingkungannya. Diantaranya Spesies ikan hiu berjalan ditemukan di perairan Indonesia timur. Hiu yang disebut dengan nama ilmiah Hemiscyllium halmahera, terbilang sangat unik dikarenakan bisa "berjalan" di dasar laut dan terumbu karang. Tubuhnya berwarna cokelat dengan totol-totol kehitaman. Spesies ini bisa tumbuh sampai sepanjang 80 sentimeter. Unik bukan...?

Hiu Bambu jenis spesies yang sangat diburu oleh kolektor ikan hias aquarium, sehingga keberadaan ikan ini sangat terancam punah. Warna tubuhnya yang menarik perhatian dengan garis putih serta ekor ekstra panjang, hiu bambu diminati kolektor ikan untuk mengisi akuarium mereka. Begitu juga dengan penikmat kuliner, yang rela bayar mahal untuk kelezatan daging hiu ini.

Habitat Ikan Hiu Bambu

Hiu bambu hidup di dasar laut dengan memperoleh makanan dari berburu invertebrata laut dan ikan-ikan kecil, sperti yang dijelaskan kata Gerald Allen, ahli biologi dari Conservation International (CI), Senin, 2 September 2013. Seperti dikutip laman CI dan Mirror, Allen dan timnya menemukan dua spesimen ikan pemalu ini di perairan di kepulauan Halmahera di Maluku Utara.

Perilaku ikan bertubuh ramping ini terbilang unik. Alih-alih berenang, hiu bambu lebih memilih berjalan sepanjang terumbu karang atau dasar laut dengan menggeliatkan tubuhnya dan mendorongnya dengan sirip dada dan panggul. Mirip hewan melata di darat.

Allen dan timnya menjabarkan hal ini tentang penemuan hiu jenis baru dalam "jurnal International Journal of Ichthyology". Ia mengujarkan spesies baru ini dapat dibedakan berdasarkan pola warna. Jenisnya meliputi pewarnaan cokelat serta beberapa klaster berisi 2-3 bintik poligonal gelap. Ada bintik-bintik putih tersebar luas dalam matriks di antara klaster gelap.

Jenis ikan hiu bambu tergolong spesies yang tidak mengancam bagi manusia karena ukuran tubuhnya umumnya kecil. Keunikan gerakan berjalan dapat membantu memberikan petunjuk tentang bagaimana nenek moyang awal hewan pertama yang berjalan di darat mulai berkembang.