Cara Penanganan Darurat Ketika Digigit Ular Berbisa

Digigit Ular Berbisa

Saat berada di alam liar tak banyak yang sanggup dilakukan bila terkena gigitan ular, oleh lantaran itu langkah – langkah penanganan yang cepat dan sempurna wajib dilakukan untuk meminimalisir akhir fatal yang sanggup berujung pada kematian. Penanganan darurat ketika digigit ular tujuannya ialah untuk memperlambat absorpsi sanggup demi mempertahankan hidup korban serta menghindari komplikasi dan mengawasi tanda-tanda dini yang membahayakan sebelum mendapat tindakan medis di rumah sakit.

CIRI - CIRI ULAR BERBISA DAN TIDAK BERBISA


Untuk memilih ular dari jenis berbisa atau tidak berbisa, anda sanggup melihat dengan dua cara, yang pertama yaitu dengan melihat ciri fisik dan perilakunya dan yang kedua dari bekas gigitannya (jika sudah terlanjur digigit).


CIRI-CIRI UMUM ULAR BERBISA DARI SEGI FISIK DAN PERILAKUNYA


(TIDAK AKURAT KARENA BANYAK PENGECUALIAN)
Secara umum atau 'mungkin' sudah lebih dulu anda ketahui, cara melihat jenis ular berbisa ialah sebagai berikut :

1. Ular berbisa mempunyai bentuk kepala segitiga
2. Ular berbisa mempunyai bentuk pupil mata strip (tidak bulat)
3. Ular berbisa cenderung santai atau tidak agresif
4. Ular berbisa mempunyai warna yang mencolok dan beberapa lagi yang lain..

Ciri-ciri diatas benar dan sanggup dijadikan referensi namun tidak akurat. lantaran bila anda sudah mempelajari ihwal ular diketahui bahwa ciri-ciri tersebut umumnya hanya mengarah pada ular dari family viperidae saja yang memang berbisa tinggi. Namun tidak sanggup diterapkan untuk ular dari family lain menyerupai dari family elapidae yang juga berbisa tinggi.

Ular dari family elapidae umumnya mempunyai bentuk kepala oval (seperti bentuk telur) jadi tidak segitiga namun juga berbisa tinggi, bahkan predikat ular paling berbisa nomor 1 di dunia berasal dari family ini yaitu ular taipan yang bentuk kepalanya oval. Beberapa ular pentolannya family elapidae menyerupai cobra, king cobra, black mamba semua ular famous (terkenal) tersebut mempunyai bentuk kepala oval. dan ular dari family elapidaepun tidak semua bentuk kepalanya oval, contohnya saja death adder yang bentuk kepalanya segitiga layaknya ular viper.

Begitu juga untuk ciri-ciri lain menyerupai bentuk pupil, bersifat kalem, warna mencolok tidak sanggup dijadikan referensi yang akurat. Bentuk pupil mata misalnya, ternyata pupil mata sebagian besar ular akan berbeda pada siang dan malam hari tergantung cahaya yang masuk kemata. Perhatikan saja bentuk pupil mata ular phyton yang tidak berbisa ternyata berbentuk strip tidak bulat. Ular dari keluarga viperidae umumnya memang santai namun untuk elapidae menyerupai cobra justru sangat agresif, sedangkan untuk corak warna yang mencolok masih tergantung pada habitatnya, sebagian besar ular terestrial berbisa tinggi yang mencari manggsa dengan cara kamuflase cendurung tidak mencolok.

Dari klarifikasi diatas, tentunya anda sudah sanggup menyimpulkan bahwa ciri-ciri umum yang sering anda baca atau dengar memang benar dan sanggup dijadikan referensi tetapi tidak akurat lantaran masih aneka macam pengecualian.

Kesimpulannya tidak ada cara simpel untuk sanggup membedakan jenis ular berbisa dan tidak berbisa dilihat dari ciri fisik dan perilakunya. Untuk akuratnya anda harus mencar ilmu secara manual satu persatu ihwal jenis-jenis ular.


BACA JUGA : CARA AGAR AMAN DARI SERANGAN ULAR SAAT DI HUTAN

CIRI-CIRI ULAR BERBISA DAN TIDAK BERBISA DILIHAT DARI BEKAS GIGITANNYA

Jika dari ciri fisik dan sikap ular diharapkan pengetahuan lebih untuk benar-benar sanggup membedakan mana yang berbisa dan tidak berbisa, maka kalau dari bekas gigitan akan lebih gampang diketahui, dan cara ini lebih akurat. apesnya bila hingga ditahap ini berarti sudah ada yang tergigit. Dibawah ini ialah gambar pola pola gigitan ular yang akan membekas ditubuh bila tergigit.



Dari ke-empat gambar diatas, hanya satu jenis bekas gigitan yang tidak berbisa yaitu gambar paling kiri, sementara gambar tiga bekas gigitan lainnya ialah berbisa. Bekas gigitan ular tidak berbisa akan membentuk abjad U, ini lantaran ular tidak berbisa hanya mempunyai gigi susunannya menyerupai mata gergaji dan semua mengarah kedalam menyerupai kail pancing dan tidak mempunyai taring (aglypha), contohnya menyerupai ular dari family phytonidae, dan boidae. Jika digigit ular tidak berbisa anda sanggup memperlakukan menyerupai penanganan pada luka bacokan biasa, dan mungkin butuh beberapa jahitan kalau sobekan bekas gigitan terlalu besar. Namun bila berbisa perlu penanganan khusus.

Ular berbisa dengan bentuk taring di sisi belakang (opistoglypha) umumnya berbisa rendah dan menengah artinya tidak hingga membahayakan nyawa insan bila digigit, paling infeksi disekitar gigitan hingga demam 3-4 hari dan itupun bila kondisi badan anda ketika digigit sedang tidak fit, ketika kondisi badan fit malah tidak punya imbas apapun. Contoh ular berbisa menengah ialah ular cincin emas (boiga dendrophyla) dari family colobridae.

Untuk dua jenis taring lainnya yaitu ular berbisa dengan taring di rahang atas penggalan depan tidak panjang (proteroglypha) umumnya dari family elapidae. serta gambar paling kanan ialah bekas gigitan ular berbisa dengan taring yang sanggup lipat terletak di rahang atas penggalan depan agak kesamping dan panjang" (solenoglypha) umumnya dari family viperidae ialah jenis ular berbisa tinggi yang sangat berbahaya bagi insan bila tidak di tangani dengan tepat.

Tentu aneka macam jenis ular, di Negara kita saja ada sekitar 450 jenis ular, namun yang perlu anda ketahui hanya sekitar 20% saja yang berbisa. tetapi untuk mencar ilmu anda tidak perlu harus tahu semuanya. Pelajari saja jenis-jenis ular yang umumnya terdapat disekitar anda, maka akan jadi hanya beberapa saja yang perlu diketahui. Pelajari family, sub family serta habitatnya. Anda sanggup mencar ilmu melalui goresan pena (seperti yang anda lakukan sekarang), nonton melalui video di youtube, atau bergabung ke komunitas pecinta reptil yang ada di kota anda.


JENIS - JENIS VENOM (BISA) ULAR


Sebenaranya ada beberapa jenis sanggup ular namun yang paling secara umum dikuasai hanya dua jenis saja yaitu sanggup ular jenis Neurotoxin dan Hemotoxin.  

Neurotoxin : adalah jenis racun yang menyerang sistem syaraf yang menimbulkan kelumpuhan. Ular dengan jenis sanggup ini umumnya dari family elapidae menyerupai ular walang, weling,dll juga dari family hydropidae atau ular laut.

Hemotoxin : adalah  jenis racun yang menyerang sel darah, ini ialah jenis sanggup yang menimbulkan rasa sakit yang ruarr binasaah sodara reaksinya infeksi di area gigitan hingga amputasi. Jenis ular dengan sanggup ini umumnya dari family viperidae menyerupai ular tanah, ular walegri, ular hijau ekor merah dll.

Ada juga beberapa jenis ular berbisa yang tidak hanya mempunyai satu jenis racun saja namun mempunyai banyak racun sekaligus menyerupai ular cobra yang mempunyai racun jenis neurotoksin dan hemotoxin sekaligus. 

Di negara kita tidak semua jenis ular ada anti racunnya, hingga ketika ini Indonesia hanya memproduksi satu serum anti sanggup ular yaitu polivalen yang efektif untuk tiga jenis ular yaitu untuk ular cobra, ular tanah dan ular welang. untuk jenis ular menyerupai king cobra belum ada anti bisanya hanya ada di Thailand dan Australia. Walau demikian dengan pengobatan modern kini ini serta dengan penanganan yang sempurna diawal, gigitan ular berbisa menyerupai ular hijau ekor merah dan beberapa jenis lainnya yang belum ada anti racunnya tetap sanggup disembuhkan.


FAMILY DAN SUB-FAMILY ULAR BERBISA TINGGI


Ular dibagi mejadi beberapa kelompok (family), ada belasan atau mungkin lebih, dan diantaranya punya turunan/sub-family lagi, namun disini penulis hanya membahas singkat tiga family ular yang umumnya berbisa tinggi, jadi untuk family ular yang tidak berbisa menyerupai dari family pythonidae akan dibahas di postingan yang lain. Berikut tiga family ular paling berbisa diantaranya ialah :

- Elapidae : Ular dari jenis ular-ular darat, ciri-ciri umumnya bertaring pendek dibagian depan, kecil dan tidak sanggup dilipat kebelakang (proteroglypha), umumnya berjenis sanggup neurotoksin (merusak saraf), berbisa tinggi, umumnya hidup di tanah (terrestrial) namum beberapa ada juga yang di pohon (arboreal) ada yang aktif di siang hari (diurnal) dan juga di malam hari (nokturnal). Contoh ular dari family ini ialah ular cobra, welang, mamba, taipan, ular karang. Jenis ular ini ialah yang paling dominan. Tersebar di semua wilayah tropis dan subtropis di semua benua.

- Hydrophiidae : atau Ular Laut ialah anak suku (sub family) dari Elapidae yang semuanya hidup di maritim (aquatic). Bisa-nya sangat tinggi bahkan ada yang mencapai 60 kali sanggup ular cobra bahkan ada yang mencapai 700 kali. Namun ular dari suku ini jarang sekali menggigit insan lantaran ukuran mulutnya yang sangat kecil. Biasanya insan hanya tergigit di ujung jari dan tidak sanggup di penggalan lain lantaran mulutnya yang kecil. Beberapa kasus penyelam yang terkena gigitannya meninggal sebelum tubuhnya hingga ke permukaan.

- Viperidae : Suku ular bertaring panjang yang terletak di rahang atas bagia depan, taring tersebut akan terlipat ketika mulutnya ditutup (solenoglypha). Ciri - ciri umumnya ialah bersisik kasar, tubuhnya pendek, gemuk dan berekor pendek, kepalanya segitiga, kebanyakan punya pupil mata berbentuk elips, umumnya aktif di malam hari (nokturnal).Ular dari suku ini umumnya berbisa tinggi berjenis hemotoksin (menyerang sel darah), sanggup membuka mulutnya hingga 180 derajat dan sanggup mengatur jumlah racun yang akan dikeluarkan ke mangsanya. 


BEBERAPA GEJALA YANG TIMBUL  AKIBAT GIGITAN ULAR BERBISA



Kalau terkena gigitan ular berjenis sanggup neorotoxin (menyerang sel saraf) efeknya mungkin tidak begitu sakit di area gigitan namun menimbulkan kelumpuhan dan bila bisa-nya hingga di organ vital menyerupai ginjal, paru-paru dan jantung maka nyawa anda dipertaruhkan. Ular dengan sanggup jenis ini umumnya terdapat pada ular family elapidae. Misalnya jenis ular welang (bungarus fasciatus), ketika tergigit tidak berasa namun beberapa ketika kelopak mata akan terasa berat, mengatuk kemudian tertidur dan tidak pernah berdiri lagi. Seram bray, jadi jangan tertidur kalau digigit ular ini, eh.. jangan hingga digigit ular ini. :)

Jika terkena gigitan ular dengan jenis sanggup hemotoxin (menyerang sel darah) efeknya area yang terkena gigitan akan terasa sangat sakit, membengkak rasa panas menyerupai terbakar bahkan kulit hingga melepuh dan sangat-sangat sakit luarr binasa, perdarahan yang berujung ke amputasi hingga maut bila tidak ditangani dengan tepat. Ular dengan sanggup jenis umumnya terdapat pada ular family viperidae.


PENANGANAN DARURAT SAAT DIGIGIT ULAR

1. Pindahkan korban ke lokasi yang lebih aman.
2. Tenangkan korban usahakan semoga ia tidak panik, lantaran panik akan menciptakan detak jantung, anutan darah semakin cepat selanjutnya penyebaran racun akan menjadi semakin cepat pula. Yakinkan digigit ular di kurun milenial menyerupai ketika ini sanggup ditangani dengan efektif di IGD.
3. Ketahui jenis ular dengan menandai bentuk, corak atau warnanya. Jika galau anggap saja ular itu berbisa.
4. Longgarkan pakayan korban jika ada lepaskan semua suplemen pada badan menyerupai cincin, gelang atau sebagainya sebelum terjadi pembengkakan, kalau sudah terlanjur infeksi akan sulit untuk dilepas.
5. Balut luka dan lakukan imobilisasi seperti pada korban patah tulang manfaatkan apa saja yang ada dialam menyerupai kayu atau materi lainnya, imobilisasi sangat penting lantaran pergerakan atau kontraksi otot di penggalan badan yang digigit sanggup meningkatkan absorpsi sanggup ke anutan darah.
6. Jangan buang waktu Segera bawa korban ke rumah sakit.




Pembengkakan pada tangan yang terkena gigitan ular hijau ekor merah

Sumber :  Chanel Youtube "Sahabat Alam"

Dalam pengobatan modern ketika ini, penanganan dengan cara menghisab, mengikat penggalan atas badan yang digigit sangat tidak dibenarkan lantaran kesalahan dalam mengikat telah menjadikan banyak korban yang harus diamputasi, membuat sayatan menyilang di lubang bekas gigitan sanggup menjadikan luka menahun dan sanggup berakhir diamputasi. Walau demikian hingga ketika ini tetap saja ada orang yang melaksanakan penanganan dengan cara-cara tersebut, namun bagi anda yang belum andal sebaiknya cara-cara tersebut jangan ditiru, cukup di imobilisasi saja.

Banyak korban gigitan ular yang selamat hanya dengan melaksanakan tindakan imobilisasi dan segera ke rumah sakit. Bertindak cepat dan sempurna sesuai mekanisme serta memanfaatkan waktu seefektif mungkin ketika ada korban gigitan ular sanggup menghindari korban dari ancaman amputasi, kelumpuhan bahkan kematian.
Gambar Ular Cobra
Ular Cobra


Gambar Ular Tanah
Ular Tanah


Gambar Ular Welang
Ular Welang

Gambar Ular King Cobra Liar
Ular King Cobra

0 Comments