Dibawah ini yakni beberapa istilah terkenal pilihan yang paling sering digunakan dalam aktivitas mendaki gunung, bagi anda pendaki pemula atau yang ingin ngobrol asyik dengan para pendaki senior biar gak kaku ada baiknya memahami beberapa istilah tersebut.
Istilah-istilah ini kerap di gunakan dalam penulisan travel blog seperti blog travellinkinfo.com ini
Sebagian istilah mungkin sudah sering anda dengar dan paham betul apa artinya dan sebagian lagi sering juga anda dengar tetapi artinya terkadang ‘meleset’ dari yang anda tahu. Inilah beberapa istilah yang sering digunakan dalam aktivitas mendaki gunung :
Istilah yang sering digunakan dalam mendaki gunung
1. Ekspedisi
Sebuah perjalanan dapat kelompok atau perorangan untuk mengeksplorasi, berpetualang atau studi ilmiah.
2. Tracking
Perjalanan dengan berjalan kaki, identik dengan jalan gres yang belum pernah dilalui, tracking dapat jalan menanjak atau datar.
3. Hiking
Perjalanan mendaki gunung, biasanya jalur yang digunakan yakni jalur yang sudah umum digunakan oleh para pendaki gunung.
4. Jalur Wisata
Jalur yang paling ramai digunakan atau terbilang paling ‘mudah’ diantara jalur – jalur lainnya untuk hingga ke puncak gunung.
5. Simaksi
Singkatan dari Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi
6. Ultralight Hiking
Teknik melaksanakan perjalanan di alam bebas dengan peralatan yang ringan tetapi mempunyai fungsi yang sama dengan peralatan standar mendakian dan tetap tidak meninggalkan mekanisme safety pendakian dengan kata lain menggunakan peralatan dengan kualitas yang sama tetapi dengan bobot yang lebih ringan dan tidak banyak memakan tempat.
7. Bonus
Istilah yang yang biasa digunakan para pendaki ketika menemukan jalur tanpa tanjakan atau landai, apalagi dilokasi tersebut view-nya yang sangat indah.
8. Ranjau
Istilah untuk ‘kotoran manusia’. Ketika temanmu menyampaikan ‘awas ranjau’ anda harus berhati – hati, kalau terkena dapat – dapat isi kebun hewan keluar semua dari verbal anda.
9. Leader
Orang yang ditunjuk untuk memimpin pendakian atau orang yang bertanggung jawab atas suksesnya suatu pendakian.
10. Navigator
Orang yang bertugas sebagai penunjuk jalan biasanya berjalan paling depan dan mempunyai keahlian navigasi atau dapat juga dari masyarakat setempat yang sudah hafal betul dengan jalur pendakian tersebut.
11. Sweeper
Orang yang bertugas ‘menyapu’ rombongan lainnya biar tidak ada pendaki atau barang bawaan yang tertinggal, sweeper harus berada diposisi paling belakang. Biasanya dipilih orang terkuat, sabar dan lebih elok jikalau mempunyai skill medis. Bisa dikatakan beliau yakni ‘penyelamat’ dalam tim.
12. Porter
Orang yang dibayar untuk memikul barang – barang bawaan pendaki dikala melaksanakan aktivitas mendaki gunung, beberapa porter juga merangkap sebagai koki.
13. Ranger
Sebutan untuk petugas penjaga taman nasional.
14. Post
Tempat singgah atau istirahat di jalur pendakian. Misalnya Pos I, Pos II, Pos III ada juga Pos Bayangan yaitu pos yang berada diantara Pos utama. (Pos I – Pos Bayangan – Pos II). Kalau dibeberapa gunung di Aceh lebih dikenal dengan sebutan Shelter, ada Shelter I, Shelter II dan Shelter terakhir biasa shelter utama atau Camp Ground.
15. Camp Ground
Ada juga yang menyebutnya camp site atau shelter utama yakni lokasi utama daerah mendirikan tenda, biasanya sebelum puncak.
16. Summit Attack
Istilah yang digunakan dikala akan naik ke puncak gunung, biasa dari shelter utama gres dilanjutkan summit attack.
17. Tik-Tok
Istilah yang digunakan untuk pendakian sekali jalan tanpa bermalam, biasa dilakukan di gunung – gunung yang mempunyai waktu perjalanan yang tidak begitu panjang. Kalau di Aceh sebagian pendaki sebutnya ‘PP’ Pulang – Pergi.
18. Hipo
Singkatan dari Hipotermia, hingga dikala ini predikatnya masih sebagai pembunuh nomor 1 dalam aktivitas mendaki gunung diatas tersesat dan kelaparan.
19. Rock
Istilah yang diucapkan oleh seorang pendaki ketika melihat ada kerikil yang jatuh atau menggelinding dari atas, ketika mendengar kata ‘rock’ anda harus waspada dan sigap pencari daerah berlindung.
20. Bivak
Tempat derma dikala dialam bebas, ada 2 jenis bivak, ada bivak alami dan bivak buatan.
21. Opsi
Singkatan dari Operasi Bersih – Bersih Gunung.22. Carrier
Biasa disebut juga keril yakni ransel khas pendaki gunung dan traveler, alat daerah menyimpan barang – barang yang akan digunakan dikala mendaki gunung. Sangat identik dengan pendaki, kemana – mana bawa ‘kulkas’ eh carrier.
23. Day Pack
Fungsinya sama dengan carrier tetapi ukuran dan capasitasnya lebih kecil mulai dari 15 hingga 30 liter.
24. Backpack
Lebih dikenal dengan sebutan tas ransel atau tas punggung yang belahan atasnya menggunakan penutup.
25. Rucksack
Masuk dalam jenis tas ransel, perbedaanya ada pada epilog atasnya menggunakan tali dengan sistem serup.
26. Dry Bag
Tas dengan kapasitas bervariasi yang tahan air, untuk mengamankan barang bawaan dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
27. Logistic
Istilah untuk perbekalan selama pendakian atau materi masakan selama mendakian.
28. Gore-Tex
Bahan yang biasa digunakan untuk menciptakan perlengkapan outdoor ibarat jaket, sangat berpengaruh dan anti air.
29. Gaiter
Pelindung sepatu dan kaki dari masuknya kerikil, pasir, debu dikala di jalur kering atau lumpur di jalur basah. Sangat bermanfaat untuk melindungi kaki, bahkan untuk gaiter berkualitas elok tidak tembus gigitan ular.
30. Buff
Masker sebaguna dengan desain sederhana tetapi sangat multi fungsi, dapat sebagai epilog kepala, bando dan sebagainya.
31. Nesting
Panci untuk memasak, biasa terdiri dari beberapa buah untuk banyak sekali kebutuhan memasak.
32. SB
Singkatan dari Sleeping Bag yaitu perlengkapan yang digunakan dikala tidur pengganti selimut.
33. Tracking Pole
Tongkat pendaki, sangat membantu proses pendakian, selain itu tongkat ini juga dapat sebagai pelindung diri.
34. Rain Cover
Pelindung carrier atau day pack dari hujan atau debu, dalam situasi survival dapat digunakan untuk menampung air.
35. PA
Singkatan dari Pencinta Alam, dapat dari kalangan mahasiswa atau masyarakat umum yang tergabung dalam organisasi tersebut.
36. DIKSAR
Singkatan dari Pendidikan Dasar, identik dengan anak PA (Pencinta Alam) yakni sejenis pembekalan dasar bagi anggota Komunitas Pencinta Alam yang bekerjasama dengan kepecinta Alaman.
37. MDPL
Singkatan dari Meter Diatas Permukaan Laut, membuktikan ketinggian sebuah gunung diukur dari permukaan laut.
38. Survival
Sebuah situasi hidup dan mati yang dapat terjadi sebab tersesat atau hal lainnya dikala mendaki gunung. Perlengkapan yang dibawa untuk membantu dalam kondisi survival disebut Survival Kit, dan orang yang melaksanakan survival disebut Survivor.
39. Bushcraft
Keahlian bertahan hidup di alam liar yang merupakan inti dari survival, mempelajari hal-hal fundamental untuk bertahan hidup di alam liar. Kalau survival yakni ilmu keluar dari hutan maka bushcraft yakni ilmu masuk hutan.
40. Backpacker
Istilah untuk orang yang suka melaksanakan perjalanan kesuatu daerah dalam waktu tertentu menggunakan carrier (ransel besar) namun dengan biaya seminimal mungkin 'gratis malah lebih baik'.
41. Flashpacker
Punya passion yang sama dengan backpacker tetapi flashpacker punya budget lebih besar. Singkat dongeng flashpacker yakni backpacker yang naik 'kelas'.
42. Solo Traveler
Tidak ibarat backpacker yang lebih mengutamakan perjalanan dengan low budget nya. Solo traveler lebih lega soal budget, bahkan rela merogoh koceknya lebih dalam hanya untuk memenuhi impian pribadinya ibarat mencicipi sensasi terjun payung atau menyelam ke spot tertentu. Namun 'solo' disini bukan berarti selalu sendiri dapat saja berdua.
43. Convensional Traveler
Sebutan lain untuk wisatawan, hanya sebatas rekreasi ke tempat-tempat tertentu, bersenang-senang, dan refresing. Dalam perencanaan tidak sedetail dan secermat backpacker atau punya impian ke spot tertentu layaknya solo traveler.
Nah, demikianlah beberapa istilah yang paling sering digunakan oleh pendaki gunung dalam berdiskusi atau berbincang satu sama lain.
0 Comments
Posting Komentar